Posts

Showing posts from July, 2018

Yes 2 (MAD2T*Mlm*31 Juli*Tahun 2)

Yesaya 2 Penjelasan Singkat Kerajaan Kristus dinubuatkan Isi Pasal Kemuliaan Yerusalem dan Israel yang akan datang. Direndahkannya orang yang sombong dan aib orang berdosa pada hari itu. Judul Perikop Sion sebagai pusat kerajaan damai (2:1-5) Hukuman TUHAN terhadap semua orang yang meninggikan diri (2:6-22) Tafsiran: Allah ingin Yerusalem menjadi kota yang mulia. Allah hadir di dalamnya, pengajaran-Nya mengalir, sekalian bangsa datang untuk diajar oleh-Nya di sana (ayat 4). Tuhan menjadi wasit yang mengawasi manusia agar menjalankan aturan main yang benar. Ia menghentikan pelanggaran, menghindarkan kehancuran dari penyalahgunaan teknologi, wewenang, harta kekayaan, dll. Sebaliknya semua itu diarahkan untuk menjadi alat membangun kesejahteraan manusia dan alam sekitarnya. Semua manusia mendambakan kedamaian. Tidakkah Gereja Tuhan yang memiliki berita pendamaian itu, tega untuk menyembunyikan Injil hanya untuk dirinya saja? Renungkan: Gerejakukah yang dari dalamnya mengalir pen...

Yes 1 (MAD2T*Pagi*31 Juli*Tahun 2)

Yesaya 1 Penjelasan Singkat Keluhan Yesaya terhadap Yehuda Isi Pasal Serangan terhadap Israel karena rasa tidak tahu berterima kasih mereka dan kemerosotan/kemunduran mereka. Seruan untuk bertobat dan pembaharuan. Judul Perikop Judul (1:1-1) Pengaduan tentang bangsa yang tidak setia itu (1:2-9) Bertobat lebih baik dari mempersembahkan korban (1:10-20) Hukuman atas Yerusalem (1:21-31) Tafsiran: Orang bebal berkata dalam hatinya, "tidak ada Allah" (Mzm. 14:1). Pantaskah julukan ini diberikan kepada Israel yang digambarkan dalam perikop ini? Yesaya membandingkan bangsa Israel dengan lembu dan keledai. Kalau ternak ini mengenal pemiliknya, maka bangsa Israel bukan saja tidak mengakui Tuhan yang memelihara hidup mereka, malahan memberontak kepada Sang Pemilik (Yesaya 1:2-4). "Yang Mahakudus, Allah Israel" (Yesaya 1:4) adalah frase khas yang akan sering kita jumpai selama membaca Kitab Yesaya. Yesaya hendak mengontraskan karakter Tuhan yang kudus dengan umat-Ny...

Kid 8 (MAD2T*Mlm*30 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 8 Penjelasan Singkat Panggilan terhadap orang-orang yang tidak mengenal Allah Isi Pasal Kasih sayang di antara Mempelai Laki-laki dan Mempelai wanita-Nya. Judul Perikop Cinta kuat seperti maut (8:5-7) Mempelai perempuan dan adiknya (8:8-10) Lebih bahagia dari pada Salomo (8:11-12) Kedua mempelai bersahut-sahutan (8:13-14) Tafsiran: ayat 1 Saudaraku laki-laki. Jelas, gadis Sulam ini tidak benar-benar menginginkan mempelai laki-laki menjadi saudara laki-lakinya; melainkan menginginkan hubungan yang dekat dan intim, hubungan yang hanya bisa dimiliki saudara laki-laki dan saudara perempuan. Fakta bahwa derajatnya lebih rendah dari pada derajat Salomo mungkin menjadi latar belakang pernyataan ini (bdg. 1:5,6). Seandainya, mempelai laki-laki adalah saudaranya, dia juga dapat bebas mencium sang laki-laki itu di depan umum tanpa menimbulkan celaan orang banyak. 2. Akan ... kubawa ke rumah ibuku. Di sini ditunjukkan hubungan akrab dalam lingkungan keluarga (bdg. 3:4)....

Kid 7 (MAD2T*Pagi*30 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 7 Penjelasan Singkat Anugerah-anugerah jemaat Isi Pasal Penggambaran akan kecantikan Mempelai wanita lebih lanjut. Judul Perikop Kenikmatan cinta (7:6--8:4) Tafsiran: Beberapa penafsir menganggap Kid. 6:11-12 sebagai ucapan sang istri yang terkejut, tetapi senang melihat respons suaminya. Namun, para penafsir juga mengakui bahwa ayat 12 susah dimengerti. Tanggapan si istri menandakan relasi yang sedikit terganggu mulai pulih. Kita melihat pasutri ini mulai kembali membangun keintiman mereka. Mulai dengan pujian tulus si suami kepada keindahan tubuh istrinya. Penyebutan sang istri sebagai gadis Sulam memang sulit untuk dimengerti. Apakah Sulam itu merupakan nama pribadi, atau sebagai nama daerah asalnya. Pujian itu mulai dari anggota tubuh bagian bawah dan perlahan naik ke bagian-bagian pribadi sang istri, terbalik dari yang diungkapkan di pasal 4. Ini mungkin menandakan mereka sedang dalam keadaan berdua saja, telanjang sehingga tidak ada yang tertutupi. Ada yang ...

Kid 6 (MAD2T*Mlm*29 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 6 Penjelasan Singkat Iman jemaat di dalam Kristus Isi Pasal Mempelai laki-laki memuji kecantikan Mempelai wanita, lebih menginginkan dia daripada yang lain. Judul Perikop Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan (6:4--7:5) Tafsiran: Apa yang paling ditakuti suami mendengar komentar atau pandangan penuh arti sang istri? Rambut yang mulai menipis, atau perut yang membuncit? Oleh karena itu, banyak pria paruh baya ingin tampil lebih percaya diri dengan cara mulai mengecat rambutnya yang sudah terlihat memutih, atau memakai rambut palsu. Bahkan lebih modern lagi, transplantasi rambut agar kelihatan lebih muda. Olah raga, ngegym istilah populernya, bukan hanya mengetren di kalangan kaum muda, tetapi juga bagi para pria yang memasuki masa puber kedua. Kalau kita hubungkan puisi ini dengan puisi sebelumnya di mana sang istri sakit asmara (Kidung Agung 5:8), maka sakit asmara itu justru berfungsi untuk memaksakan perhatian istri kepada pasangannya. Dengan sengaja, sang...

Kid 5 (MAD2T*Pagi*29 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 5 Penjelasan Singkat Kasih Kristus kepada jemaatNya Isi Pasal Sakit asmara Mempelai wanita karena terpisah untuk sementara dengan mempelai laki-laki, sebab kelalaian Mempelai wanita. Judul Perikop Kerinduan mempelai perempuan (5:2-8) Mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki di hadapan puteri-puteri Yerusalem (5:9--6:3) Tafsiran: Perikop 3:6-5:1 ini bisa disebut jantung kitab Kidung Agung. Pertumbuhan cinta mengangankan puncaknya ketika pasangan memasuki mahligai pernikahan (Kidung Agung 3:6-11, 4:1-5:1). Selain megah (Kidung Agung 3:6-11), upacara itu berintikan luapan kekaguman pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan. Perasaan bangga itu diungkapkan dengan menggunakan ilustrasi: padang gurun (Kidung Agung 3:6) yang dikontraskan dengan kebun (Kidung Agung 4:15); kemegahan Salomo yang dimahkotai (Kidung Agung 3:11) sama dengan kecantikan mempelai perempuan (Kidung Agung 4:1); penggunaan mur dan kemenyan (Kidung Agung 3:6, 4:6, 14); aroma kayu dari Libanon...

Kid 4 (MAD2T*Mlm*28 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 4 Penjelasan Singkat Anugerah-anugerah jemaat Isi Pasal Mempelai Laki-laki memuji kecantikan Mempelai wanita dan bersuka di dalam kasih sayangnya. Judul Perikop Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan (4:1-15) Kedua mempelai saling menyapa (4:16--5:1) Tafsiran: Kapan terakhir kali Anda memuji kecantikan atau kegagahan pasangan Anda? Apakah itu hanya Anda lakukan pada saat pendekatan atau masa berpacaran, atau pada bulan-bulan pertama pernikahan? Seiring waktu, yang kita lihat mungkin hanyalah kekurangan dan ketidaksesuaian dengan selera Anda, atau perubahan pada fisik maupun psikis, entah karena usia yang bertambah atau pola makan yang tidak terkendali. Pujian tulus sang pria kepada istrinya ini memang bukan untuk konsumen publik, juga bukan untuk anggota keluarga yang lain. Inilah pujian sang suami yang eksklusif hanya untuk sang istri, satu-satunya dan tidak boleh ada yang lain. Oleh karena itu, ungkapan yang jujur, blak-blakan, yang buat orang luar terkesa...

Kid 3 (MAD2T*Pagi*28 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 3 Penjelasan Singkat Jemaat memuliakan Kristus Isi Pasal Mempelai wanita mencari perkenan Mempelai Laki-laki. Dia mengajak semua untuk memuja Dia. Judul Perikop Impian mempelai perempuan (3:1-5) Iring-iringan mempelai (3:6-11) Tafsiran: Orang mengatakan bahwa mimpi itu buah tidur. Beragam aktivitas sehari-hari muncul secara acak dalam alam bawah sadar, keluar dalam bentuk mimpi. Kerinduan akan sosok yang dikasihi, bisa muncul dalam bentuk kehadirannya dalam mimpi. Mimpi indah, demikian kata orang. Namun, bisa mimpi merupakan ekspresi kekhawatiran akan sesuatu yang diharapkan tidak terjadi. Kerinduan dan kekhawatiran sang mempelai wanita agar segera bersatu dengan kekasihnya mungkin yang menyebabkan mimpi yang dicatatkan dalam perikop ini. Kekhawatiran merupakan hal yang wajar bagi seorang perempuan, mengingat budaya timur yang menempatkan kaum wanita dalam posisi menantikan tindakan inisiatif dan aktif dari sang pria. Kalau pria tidak cepat meminang, kalau ia menu...

Kid 2 (MAD2T*Mlm*27 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 2 Penjelasan Singkat Perhatian Kristus kepada umat-Nya* Isi Pasal Mempelai laki-laki berbicara tentang dirinya dan Mempelai wanitanya. Mempelai wanita berbicara mengingat akan kepuasannya di dalam kekasihnya. Judul Perikop Di pintu mempelai perempuan (2:8-17) Tafsiran: Alkitab membicarakan semua aspek hidup manusia. Tidak ada yang dianggap tabu, tidak penting, dan tidak perlu diperhatikan. Kidung Agung membicarakan hubungan cinta dua orang kekasih dan tempat wajar seksualitas dalam hubungan cinta itu. Kitab ini menolak dua macam ekstrem yang salah: pengumbaran nafsu yang liar, juga asketisisme (pengekangan diri) yang salah. Pasangan yang sedang menjalin cinta ini saling mengekspresikan kerinduan, keraguan diri, pujian, dan harapan mereka. Mempelai perempuan tidak merasa tabu dengan kerinduannya akan kecupan mempelai laki-laki. Kecupan ini dikaitkan dengan pengertian cinta yang telah dinikmatinya dari mempelai laki-laki (Kidung Agung 1:2). Kerinduan itu bukan timbul...

Kid 1 (MAD2T*Pagi*27. Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 1 Penjelasan Singkat Kasih jemaat kepada Kristus Isi Pasal Mempelai laki-laki dan wanita dalam hubungan erat yang menggembirakan. Judul Perikop Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem (1:2-8) Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji (1:9--2:7) Tafsiran: Cinta sejati tidak memandang perbedaan sebagai penghalang, apalagi kalau perbedaan itu dipakai untuk membeda-bedakan sesama berdasarkan SARA. Hal ini sedikit tergambarkan dalam puisi pertama dari Kidung Agung. Bagian ini terbagi menjadi ayat 2-4a suara sang mempelai perempuan, ayat 4b suara para sahabat, ayat 5-7, kembali sang perempuan, dan ayat 8 para sahabat. Fungsi suara para sahabat ini menjadi pemberi semangat untuk pasangan itu tetap setia satu sama lain, walaupun dihadang tantangan. Meskipun status sosial berbeda, sang mempelai perempuan mungkin seorang dari kelas rakyat pekerja (Kidung Agung 1:6), sebaliknya sang kekasih adalah raja (Kidung Agung 1:4), hal ini tidak menghalangi hasrat c...

Pk 12 (MAD2T*Mlm*26 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 12 Penjelasan Singkat Perhatian pengkhotbah untuk memperbaiki didikan Isi Pasal Nasihat kepada orang muda untuk beriman. Kesia-siaan dunia. Judul Perikop Akhir kata (12:9-14) Tafsiran: Ada sementara orang yang banyak belajar namun tidak pernah sampai kepada kebenaran. Hal yang diperingatkan tegas oleh Paulus dalam Perjanjian Baru itu (2Tim. 3:7). Bila demikian, besar kemungkinan orang itu bukan belajar kebenaran tetapi belajar hal-hal yang salah. Ada pula orang yang belajar hanya pengetahuan otak belaka, namun hidup dan kelakuan tidak mengalami perubahan. Itu pun bukan tujuan belajar yang sejati sebab hakikat belajar adalah terbuka untuk dirubah oleh hal (kebenaran) yang telah dipelajari. Ada pula orang yang belajar hanya untuk membanggakan diri, tetapi tidak menjadi berkat bagi orang lain. Sebagai hamba Tuhan, pengkhotbah memberi kita teladan bahwa apa yang secara pribadi telah diselidiki dan dipelajarinya, ia bagikan kepada orang lain dalam catatan perenungannya in...

Pk 11 (MAD2T*Pagi*26 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 11 Penjelasan Singkat Petunjuk tentang beramal Isi Pasal Nasihat untuk melakukan kemurahan hati dan hidup yang benar. Judul Perikop Pedoman-pedoman hikmat (11:1-8) Nasihat bagi pemuda-pemudi (11:9--12:8) Tafsiran: Jim dan Elizabeth Elliot bersama seorang putrinya pergi menjadi utusan Injil ke Equador, Amerika Selatan. Dalam sebuah kunjungan ke pedalaman, Jim dan beberapa rekannya dibunuh oleh penduduk asli. Niat Elizabeth Elliot untuk memberitakan Injil tidak surut sehingga ia memutuskan masuk ke daerah pedalaman tersebut untuk meneruskan pekerjaan yang telah dirintis almarhum suaminya. Ia melayani Tuhan di sana dan akhirnya, orang yang membunuh suaminya pun menjadi anak Tuhan. Dalam hidup ini ada banyak hal yang terjadi namun, sedikit yang mampu kita pahami. Seberapa pun kepandaian manusia memahami semua ilmu pengetahuan dan mampu menciptakan berbagai alat yang berguna bagi kehidupan, tetap ada banyak peristiwa hidup yang tak terselami. Keterbatasan tersebut diseb...

Pk 10 (MAD2T*Mlm*25 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 10 Penjelasan Singkat Mengenai hikmat dan kebodohan Isi Pasal Amsal menganjurkan hikmat sebagai manfaat yang besar bagi aturan yang tepat dari hidup kita. Judul Perikop Akibat-akibat kebodohan (10:1-20) Tafsiran: Pemuda itu memiliki segalanya. Ayahnya seorang pemilik pabrik susu yang besar di Amerika dan waktu ia lulus sekolah, ayahnya memberi hadiah berdarma-wisata keliling dunia. Pada masa belianya itulah, ia menerima panggilan Tuhan untuk melayani-Nya. Untuk mempersiapkan dirinya, ia memutuskan untuk kuliah terlebih dulu di Univ. Yale, Amerika. Setelah tamat ia menetapkan hati untuk menjadi misionaris. Ayahnya dan beberapa perusahaan menawarkan pekerjaan dengan posisi yang bagus, tetapi semua ditolaknya. Dalam perjalannya menuju ladang misi, ia meninggal dunia karena sakit. Di Alkitabnya ditemukan tiga pernyataan yang mencerminkan sikapnya dalam mengikut Tuhan "Tidak goyah! Tidak ada pilihan lain! Tidak menyesal!" Memilih bekerja di bidang rohani daripa...

PK 9 (MAD2T*Pagi*25 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 9 Penjelasan Singkat Hikmat lebih baik dari kekuatan Isi Pasal Kemutlakan kematian dan perlunya menghiraukan kebodohan dunia dan menggunakan hikmat. Judul Perikop Nasib semua orang sama (9:1-12) Hikmat lebih baik dari pada kuasa (9:13-18) Tafsiran: Semua orang tanpa melihat keadaan, sikap atau perbuatannya akhirnya sama saja. Baik atau jahat, kasih atau benci, benar atau fasik, tahir atau najis, beribadah atau pun tidak, nasib semua orang sama saja. Apanya yang sama? Akhirnya hidup setiap orang ada di tangan Allah (ayat 1) dan semua manusia pada akhirnya harus mati (ayat 3). Melihat kenyataan ini pengkhotbah agaknya bukan sedang mensyukuri pemerintahan Allah, tetapi pasrah semata. Seolah yang bagi manusia penting, sama sekali tak penting di mata Allah. Kelamnya kematian. Kematian adalah kebalikan dari hidup. Dalam alam maut tidak lagi ada apa pun yang dalam hidup ini orang alami. Itu sebabnya pengkhotbah memusatkan perhatian pada bagaimana mengisi hidup agar berart...

Pk 8 (MAD2T*Mlm*24 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 8 Penjelasan Singkat Raja-raja harus dihormati Isi Pasal Hikmat dianjurkan sebagai penangkal terhadap godaan dan kekesalan hati yang timbul dari kesia-siaan dunia. Judul Perikop Kepatuhan kepada raja (8:2-8) Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia (8:9-17) Tafsiran: Kepatuhan warga negara terutama yang Kristen kepada penguasa dan pemerintahan selalu dilandasi oleh motif teologis. "Demi sumpahmu (atau komitmen imanmu) kepada Allah", itulah motif teologis yang harus melahirkan setiap sikap taat kita kepada penguasa. Justru karena motif itulah maka ketaatan kita bukan ketaatan mekanis seperti robot, tetapi ketaatan demi menaati yang lebih tinggi dan lebih berkuasa yaitu Allah dalam segala kebenaran-Nya. Jadi ketaatan Kristen adalah ketaatan kritis dan kreatif. Keajaiban jalan-jalan Allah. Kesimpulan orang beriman terhadap kenyataan yang terjadi di sekitarnya tidak mungkin bersifat pesimis atau apatis. Bila iman kita lemah, menyaksikan bahwa orang fasik ...

Pk 7 (MAD2T*Pagi*24 Juli Tahun 2)

Pengkhotbah 7 Penjelasan Singkat Obat terhadap kesia-siaan Isi Pasal Kebijaksanaan dianjurkan sebagai alat untuk menghindari banyak kesia-siaan dan kekesalan hati dari dunia. Judul Perikop Hikmat yang benar (7:1-22) Pengejaran hikmat yang mengecewakan (7:23--8:1) Tafsiran: Hal-hal yang mengandung nilai tambah perlu dikenali dan diminati sungguh oleh tiap orang yang menginginkan hidup yang berarti. Ada beberapa hal yang Pengkhotbah ingatkan di sini. Pertama keharuman nama akan lebih semerbak menyebar lebih luas daripada keharuman parfum yang mahal. Tentu saja nama harum adalah akibat dari faktor-faktor lainnya yaitu sifat dan perbuatan terpuji. Hidup terpuji itu terkait dengan hal-hal seperti: hidup hati-hati karena sadar bahwa suatu saat kita akan mati (ayat 2-4), terbuka pada hardikan orang berhikmat (ayat 5), tekun sampai ke akhir (ayat 8), panjang sabar (ayat 8b-9), tidak hidup dalam nostalgia (ayat 10), mengakui kedaulatan Allah dalam karya-karya-Nya (ayat 13). Hikmat manu...

Pk 6 (MAD2T*Mlm*23 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 6 Penjelasan Singkat Kesimpulan dari kesia-siaan Isi Pasal Kesia-siaan kekayaan duniawi yang hanya menyinggung tubuh. Tafsiran: John Rockefeller (salah seorang terkaya di dunia) ditanya pemahamannya tentang arti "cukup." Ia menjawab, "Cukup bagi saya adalah memiliki sedikit lebih dari apa yang telah saya miliki sekarang". Pada saat ini banyak orang yang memiliki pandangan seperti John Rockefeller. Kitab Pengkhotbah pun menyatakan bahwa kecintaan seseorang terhadap kekayaan tidak akan pernah terpuaskan meskipun orang itu telah memiliki harta benda yang melimpah (ayat 5:9). Kebanggaan dan keinginan seseorang terhadap kekayaan akan membuatnya terpacu untuk mencari dan menambahkan hartanya terus-menerus, padahal ia tidak akan dapat membawa segala miliknya itu setelah ia meninggal (ayat 12-16). Bahkan selama ia masih hidup pun kekayaannya itu tidak selalu dapat dinikmatinya (ayat 6:1-2) sebab pencuri, sakit-penyakit dan berbagai bencana (seperti alam, k...

Pk 5 (MAD2T*Pagi*23 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 5 Penjelasan Singkat Kesia-siaan kekayaan Isi Pasal Peringatan terhadap agama yang sia-sia. Kesia-siaan dan kekesalan meladeni memiliki kekayaan. Judul Perikop Takutlah akan Allah (5:1-7) Kesia-siaan kekayaan (5:8--6:12) Tafsiran: Orang mudah mengucapkan sumpah dalam percakapan, pengadilan, janji setia, bahkan ada orang Kristen yang berani bersumpah demi nama Tuhan untuk menutupi kebohongannya atau memperoleh keinginannya. Sebenarnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti: ujaran "kotor", sombong, sembrono, fitnah, dll. Kata serupa ini tidak layak diucapkan oleh anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidak menghormati Tuhan (Pkh. 5:1-3). Sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya (ayat 4:17). Pernahkah Anda membaca tanda peringatan "Awas! Ada anjing galak!" Tanda ini diberikan agar ta...

Pk 4 (MAD2T*Mlm*22 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 4 Penjelasan Singkat Kebaikan dari rasa puas Isi Pasal Ketidakpuasan dan ketidaksabaran karena penindasan dan ketidakadilan hidup. Judul Perikop Kesia-siaan dalam hidup (4:7-16) Tafsiran: Di dalam hidup ini ada tiga hal yang harus kita perhatikan dan bedakan dengan tepat: (a) apa yang ingin kita lakukan, (b) apa yang dapat kita lakukan, dan (c) apa yang harus kita lakukan. Kadang kita gagal membedakan ketiganya dan justru menggabungkannya. Kita lalai melakukan apa yang harus kita lakukan dan hanya memimpikan apa yang ingin kita lakukan (namun tidak dapat kita lakukan). Iri hati dan ketidakpuasan bersumber dari selisih antara apa yang ingin kita lakukan dan apa yang dapat serta harus kita lakukan. Kita menggerutu karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa inilah yang dapat dan harus kita lakukan; kita tidak puas sebab kita membandingkannya dengan apa yang ingin kita lakukan. Firman Tuhan menyebut sikap seperti itu, "mengejar angin" yaitu suatu kesia-siaan (...

Pk 3 (MAD2T*Pagi*22 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 3 Penjelasan Singkat Waktu untuk segala sesuatu Isi Pasal Keadaan yang selalu berubah dari semua perkara manusia dan rencana ilahi yang tidak bisa diubah dan tak terselami. Judul Perikop Untuk segala sesuatu ada waktunya (3:1-15) Ketidakadilan dalam hidup (3:16--4:6) Tafsiran: Pernahkah Anda berangan-angan sekiranya bisa ingin "memutar sang waktu" kembali untuk mengulang beberapa peristiwa menyedihkan atau menyenangkan di masa lampau dalam kehidupan ini agar Anda mampu memperbaiki ataupun mengalaminya sekali lagi? Firman Tuhan dalam nas ini mengingatkan kita bahwa untuk segala sesuatu ada masanya. Masa adalah suatu kurun waktu tertentu yang ada awalnya dan ada akhirnya. Yang dimaksud "segala sesuatu" dalam nas ini meliputi tiga hal (ayat 1-8) yaitu: 1). Kegiatan sehari-hari seperti menanam-mencabut; merombak-membangun; merobek-menjahit; mencari untung-merugi. 2). Kejadian yang melibatkan perasaan seperti menangis-memeluk; tertawa-meratap; mengas...

Pk 2 (MAD2T*Mlm*21 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 2 Penjelasan Singkat Hikmat dan kebodohan memiliki akhir yang sama Isi Pasal Salomo menunjukkan bahwa tidak ada kebahagiaan dan kepuasan yang sejati di dalam kegembiraan, kesenangan dan rasa suka. Judul Perikop Hikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia (2:1-26) Tafsiran: Pengkhotbah mencoba mencari makna hidup dalam berbagai kesenangan dan kenikmatan. Semua kesenangan fisik yang tersedia dicobanya: makan, minum, rumah dan taman dengan segala isinya yang mewah. Juga para budak, dan berbagai jenis harta kekayaan. Ia juga menyediakan berbagai hiburan seni dalam rumah mewahnya itu. Bahkan banyak istri dan gundik untuk memberikannya kepuasan dari kenikmatan seks pun sudah dicobanya. Akhirnya ia hanya berdesah "segala sesuatu kesia-siaan seperti menjaring angin tak ada keuntungan di bawah matahari" (ayat 11). Hikmat dan kebebalan sama sia-sia. Dari hal-hal badani, ia kini berusaha menemukan makna hidup dalam lingkup pikiran manusia (ayat 12). Sudah pasti oran...

Pk 1 (MAD2T*Pagi*21 Juli*Tahun 2)

Pengkhotbah 1 Penjelasan Singkat Kesia-siaan segala sesuatu Isi Pasal Ajaran tentang kesia-siaan ciptaan, dan kemustahilan untuk menemukan kepuasan tanpa Allah. Judul Perikop Segala sesuatu sia-sia (1:1-11) Pengejaran hikmat adalah sia-sia (1:12-18) Tafsiran: Pengkhotbah adalah seorang yang merenungkan secara mendalam arti hidup manusia dari mengamati berbagai peristiwa yang terjadi di bawah matahari (ayat 14). Ia tiba pada kesimpulan yang mengejutkan. Semuanya sia-sia. Kata yang digunakannya berarti hampa, sesuatu yang tanpa bobot seperti angin. Dengan menyebut kata itu dua kali (ayat 2) ia sungguh menegaskan bahwa hidup ini amat sangat sia-sia. Manusia lahir lalu mati, demikian seterusnya. Hari lepas hari lewat, berbagai peristiwa alam bergulir rutin. Semuanya berulang tanpa makna. Sia-siakah hidup kita? Segala sesuatu yang ada di dunia ini, yang mungkin kita bangga-banggakan, kita agungkan, dan usahakan serta pertahankan adalah sia-sia. Bukan saja rutinitas peristiwa alam m...

Ams 31 (MAD2T*20 Juli*Tahun 2)

Amsal 31 Penjelasan Singkat Ajaran Lemuel tentang kemurnian Isi Pasal Perkataan Raja Lemuel tentang bahaya dari kehilangan penguasaan diri dan berharganya wanita saleh. Judul Perikop Amsal-amsal untuk Lemuel dari ibunya (31:1-9) Puji-pujian untuk isteri yang cakap (31:10-31) Tafsiran: Perikop pendek ini merupakan kumpulan nasihat yang ditujukan kepada seorang raja. Sebagai orang yang dipercaya memimpin satu bangsa, dia harus bisa membuktikan diri mampu memimpin dirinya sendiri. Kita bisa bandingkan nasihat dari ibu Lemuel dengan nasihat Paulus mengenai syarat-syarat menjadi pemimpin gereja. Salah satu yang penting, sebelum dapat mengatur rumah tangga gereja, ia harus membuktikan diri lebih dahulu, cakap mengatur rumah tangganya sendiri (ayat 4-5; Tit. 1:6). Yang pertama, hati-hati terhadap kelemahan pada umumnya pria, yaitu dosa seksual. Banyak pemimpin jatuh karena tidak mampu mengendalikan hawa nafsu seksualnya. Hal ini tidak boleh dipandang ringan. Apalagi masa sekarang, ka...

Ams 30 (MAD2T*19 Juli*Tahun 2)

Amsal 30 Penjelasan Singkat Doa Agur Isi Pasal Perkataan Agur. Judul Perikop Perkataan-perkataan Agur bin Yake (30:1-33) Tafsiran: Betapa gamblangnya Agur menjelaskan dengan ekspresi bahasa (Amsal 30:1-3) bahwa seorang hanya akan memiliki pengenalan yang benar akan Allah yang Maha Kudus melalui penyataan-Nya: umum dan khusus. Setiap orang dapat menyaksikan penyataan umum saat menyaksikan karya ciptaan Allah yang agung dan dahsyat (Amsal 30:4). Tak seorang manusia atau dewa mana pun yang mampu menciptakan dunia sedemikian dahsyat ini. Penyataan umum dapat menghantar manusia mengenal Sang Pencipta yang agung dan besar. Lebih dari itu ada penyataan khusus yakni melalui firman dan Anak-Nya, supaya manusia tidak berhenti pada pengagungan karya ciptaan-Nya, melainkan masuk dalam karya keselamatan-Nya. Allah tidak mau manusia berhenti pada pengakuan bahwa dunia ini diciptakan-Nya, melainkan ada satu tujuan yang lebih mulia, yakni manusia mengerti bagaimana Allah menganugerahkan kesela...

Ams 29 (MAD2T*18 Juli*Tahun 2)

Amsal 29 Penjelasan Singkat Mengenai pemerintahan umum Isi Pasal Peringatan dan pengajaran. Tafsiran: Dalam catatan sejarah Israel kita bertemu dengan seorang raja muda yang bebal. Bukan bodoh dalam arti intelektual, melainkan bodoh karena ia memilih mendengar nasihat yang keliru. Rehabeam, putra Salomo, memilih mendengar bujukan anak muda sebayanya untuk ikut-ikutan gaya hidup nikmat yang serba instan. Ia menolak nasihat para tua-tua yang memiliki pengalaman hidup yang memadai untuk menjalankan roda pemerintahan yang berkenan pada Allah dan dihormati rakyatnya (ayat 1-14; band. Ams. 29:12). Akibatnya, pemberontakan dan perpecahan. Berkaca dari peristiwa sejarah di atas, kita diingatkan oleh Amsal bahwa sikap keras kepala dan bebal yang menolak pengajaran yang benar, akan merugikan diri sendiri (ayat 1). Berkanjang terus dalam kejahatan akan menjerat dan membinasakan diri sendiri (ayat 5,6) Demikian pula, sikap bebal seperti itu merugikan orang lain (ayat 2, 4, 8). Sebaliknya, or...

Ams 28 (MAD2T*17 Juli*Tahun 2)

Amsal 28 Penjelasan Singkat Pandangan mengenai kelaliman Isi Pasal Peringatan dan pengajaran. Tafsiran: Dalam kehidupan kita, sering kali seperti pemazmur dalam mazmur 73. Kita mengeluh bahwa orang fasik hidup dengan makmur, sedangkan orang benar selalu mendapat malapetaka dan kesulitan (Mzm. 73:3-14). Dengan mata iman, kita dapat mengamini apa yang diajarkan nas hari ini, bahwa orang fasik akan mendapatkan malapetaka karena Allah kita adalah Allah yang adil. Orang fasik akan lari, walau tidak ada yang mengejarnya. Sebaliknya, orang benar merasa aman seperti singa muda (Amsal 28:1). Orang fasik seolah-olah kelihatan hidup tenang dan senang, namun kehidupan mereka jauh dari perasaan tenang. Mereka terus-menerus dikejar oleh perasaan takut. Karena pada kedalaman hatinya, mereka tahu pada akhirnya akan menanggung konsekuensi atas dosa mereka. Tidak hanya orang kaya yang menindas orang lemah, tetapi juga orang miskin ada yang menindas sesamanya yang miskin dan lemah (Amsal 28:3). Ti...

Ams 27 (MAD2T*16 Juli*Tahun 2)

Amsal 27 Penjelasan Singkat Berbagai macam peribahasa Isi Pasal Peringatan dan pengajaran. Tafsiran: Nas hari ini memberikan kita nasihat bagaimana bersikap dalam keseharian. Pertama, kita jangan bersikap sombong berkenaan dengan hari esok, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Begitu pula jangan menyombongkan diri tentang kehebatan sendiri, dan biarlah orang lain yang memuji (Amsal 27:1-2). Kemudian nas ini mengajarkan kita berhati-hati tentang perasaan kita, terutama perasaan negatif. Sakit hati manusia merupakan sesuatu yang terasa berat, terutama sakit hati yang ditimbulkan orang bodoh (Amsal 27:3). Perasaan negatif lain yang sangat berat adalah perasaan cemburu, bahkan lebih parah dari panas hati dan murka (Amsal 27:4). Amsal 14:30 berkata "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." Adalah baik kita menjaga jangan terus menimbun sakit hati dan cemburu, karena pada akhirnya hanya akan mencelakan diri sendiri. Orang bijak tidak ...

Ams 26 (MAD2T*15 Juli*Tahun 2)

Amsal 26 Penjelasan Singkat Berbagai macam peribahasa Isi Pasal Peringatan dan pengajaran. Tafsiran: Tentu tidak ada seorang pun yang senang menghadapi orang yang bebal dan malas. Raja Salomo dengan hikmat dari Tuhan menulis tentang orang bodoh dan malas. Seperti salju bukanlah milik musim panas dan tidak pada tempatnya jika hujan turun di musim panen, begitulah penghormatan bukan milik orang bebal (ayat 1). Mereka tidak pantas menerimanya. Orang bebal adalah orang yang gemar berlaku cemar (ayat 10:23), berasumsi bahwa ia benar (ayat 12:15), keras kepala (ayat 17:10), dan suka menolak nasihat (ayat 23:9). Mempercayakan suatu pekerjaan kepada orang bebal bagai mengundang kesulitan masuk ke dalam hidup (ayat 6). Mengutus seorang pembawa pesan bagai menggerakkan kaki untuk melangkah. Namun menugaskan seorang bebal untuk mengerjakan tugas itu bukan hanya tidak menolong, tetapi juga berakibat merugikan! Lebih baik tidak mengirimkan pesan sama sekali daripada harus menyuruh seorang beb...