Kid 3 (MAD2T*Pagi*28 Juli*Tahun 2)

Kidung Agung 3

Penjelasan Singkat
Jemaat memuliakan Kristus

Isi Pasal
Mempelai wanita mencari perkenan Mempelai Laki-laki. Dia mengajak semua untuk memuja Dia.

Judul Perikop
Impian mempelai perempuan (3:1-5)
Iring-iringan mempelai (3:6-11)

Tafsiran: Orang mengatakan bahwa mimpi itu buah tidur. Beragam aktivitas sehari-hari muncul secara acak dalam alam bawah sadar, keluar dalam bentuk mimpi. Kerinduan akan sosok yang dikasihi, bisa muncul dalam bentuk kehadirannya dalam mimpi. Mimpi indah, demikian kata orang. Namun, bisa mimpi merupakan ekspresi kekhawatiran akan sesuatu yang diharapkan tidak terjadi.

Kerinduan dan kekhawatiran sang mempelai wanita agar segera bersatu dengan kekasihnya mungkin yang menyebabkan mimpi yang dicatatkan dalam perikop ini. Kekhawatiran merupakan hal yang wajar bagi seorang perempuan, mengingat budaya timur yang menempatkan kaum wanita dalam posisi menantikan tindakan inisiatif dan aktif dari sang pria. Kalau pria tidak cepat meminang, kalau ia menunda memperkenalkannya kepada orang tua, maka sang wanita menjadi resah. Apalagi ketika usia tidak semakin muda.

Oleh karena itu mimpi sang mempelai perempuan berlanjut, ketika sang kekasih ditemukan, ia segera memegangnya erat-erat, dan membawanya ke kamar ibunya. Ibu, yang bagi sang perempuan adalah tempat mengadu kegalauan hati, kiranya dapat meneduhkannya. Ibu dengan sikap melindungi putrinya, pasti mengharapkan kata-kata janji dan pengharapan bahwa sang pria tidak akan menyia-nyiakan anak perempuannya. sekali lagi hasrat bersatu yang begitu menggebu-gebu, harus dikendalikan sampai tiba waktu yang tepat.

Buat pasutri yang kekasih, kapankah terakhir kali kalian saling merindukan dengan begitu menggebu-gebu? Kapan kalian mengkhawatirkan relasi kalian? Jangan hanya saat belum saling memiliki, justru saat sudah saling memiliki, pererat tali kasih, jaga dan lindungi kekasihmu, agar dia dan hanya dia yang menjadi fokusmu dalam mengarungi bahtera pernikahan. Tentu, dengan menempatkan Tuhan sebagai kepala rumah tanggamu.

Pernah menonton video pernikahan Lady Diana dan Prince Charles (Kidung Agung 3:1981), yang dikatakan sebagai pernikahan termegah sedunia? Yang menarik dari pernikahan ini, Lady Di bukanlah bangsawan, walau kemudian dianugerahi gelar Princess of Wales. Namun ia menikah dengan putra mahkota kerajaan Inggris. Tentu banyak wanita yang bermimpi beroleh anugerah seperti itu.

Mimpi sang mempelai wanita pada perikop minggu lalu, bisa saja berlanjut sampai pada hari yang dinanti-nanti. Atau paling tidak dalam fantasinya, saat membayangkan masa depan bersama sang kekasih. Saat sang kekasih yang menjadi mempelai pria, sang raja dengan jolinya yang megah, diiringi arak-arakan pasukannya yang gagah menjemput sang mempelai wanita untuk masuk perjamuan nikah akbar. Kemegahan itu diungkapkan dalam bentuk kegagahan pengiring raja, dan juga terciumnya harum-haruman kemenyan dan mur (Kidung Agung 3:6). Oh, betapa hari yang dinanti-nantikan oleh semua pasangan. Betapa indahnya memasuki rumah tangga baru, dengan restu orang tua (Kidung Agung 3:11) dan tentu berkat dari Tuhan sendiri.

Tentu saja, persiapan mempelai wanita bukan berhenti pada mengimbangi kegagahan sang calon suami dengan kecantikan fisik, keelokan busana, dan iring-iringan teman-teman wanita yang tak kalah maraknya dengan pasukannya raja. Hari-hari sesudah pernikahan tentu harus diisi dengan tugas seorang istri, tugas seorang permaisuri, bahkan tugas seorang ibu kelak bagi anak-anak yang akan dilahirkannya bagi sang raja.

Persiapan pernikahan tidak pernah boleh hanya sebatas hari-H pernikahan itu karena hari itu hanyalah gerbang untuk memasuki realitas keluarga yang baru dibentuk. Relasi keintiman dan kerja sama membangun keluarga baru membutuhkan sikap dan karakter yang saling memberi dan menerima, juga saling mengutamakan seperti saat masa sebelum menikah.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)