Kid 4 (MAD2T*Mlm*28 Juli*Tahun 2)
Kidung Agung 4
Penjelasan Singkat
Anugerah-anugerah jemaat
Isi Pasal
Mempelai Laki-laki memuji kecantikan Mempelai wanita dan bersuka di dalam kasih sayangnya.
Judul Perikop
Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan (4:1-15)
Kedua mempelai saling menyapa (4:16--5:1)
Tafsiran: Kapan terakhir kali Anda memuji kecantikan atau kegagahan pasangan Anda? Apakah itu hanya Anda lakukan pada saat pendekatan atau masa berpacaran, atau pada bulan-bulan pertama pernikahan? Seiring waktu, yang kita lihat mungkin hanyalah kekurangan dan ketidaksesuaian dengan selera Anda, atau perubahan pada fisik maupun psikis, entah karena usia yang bertambah atau pola makan yang tidak terkendali.
Pujian tulus sang pria kepada istrinya ini memang bukan untuk konsumen publik, juga bukan untuk anggota keluarga yang lain. Inilah pujian sang suami yang eksklusif hanya untuk sang istri, satu-satunya dan tidak boleh ada yang lain. Oleh karena itu, ungkapan yang jujur, blak-blakan, yang buat orang luar terkesan mungkin vulgar dan ?jorok?, tidaklah demikian bagi pasutri. Karena istri mana yang tidak suka dipuji dan dikatakan cantik, bahwa tubuhnya terawat baik, selalu siap menggairahkan sang suami? Suami mana yang tidak menjadi senang melihat istri selalu siap tampil cantik, indah menawan, harum yang membangkitkan hasrat, sehingga siap untuk mencapai keintiman yang terdalam?
Kiranya, apa yang menjadi pujian tulus di sini, khususnya bagi pasutri, bukan hanya pada malam pengantin, atau masa bulan madu. Melainkan terus diulang pada momen-momen keintiman pasutri. Momen itu memang harus diadakan, direncanakan, dan dilaksanakan di tengah kesibukan kerja, mengurus anak, dan lainnya. Justru momen tersebut akan menjaga keutuhan dan kesatuan rumah tangga.
Buat sidang pembaca yang belum menikah, biarlah perikop firman Tuhan ini menjadi suatu persiapan kelak bila Tuhan sudah memberikan kepada kita pasangan masing-masing untuk mengasihinya dengan tulus, menjaganya dalam kehormatan dan kesucian, serta menjadi partner yang setia, satu kali untuk selama-lamanya, sampai maut memisahkan.
C. JAWABAN MEMPELAI PEREMPUAN (4:16).
Mempelai perempuan menyuruh angin utara dan angin selatan bertiup kepadanya, supaya keharuman luar biasa yang oleh mempelai laki-laki dianggap berasal darinya dapat menyebar keluar darinya bagaikan dari suatu kebun penuh buah-buahan yang sangat sedap. Karena kebun ini atau kebun buah-buahan ini adalah dia sendiri, maka dia di sini memanggil kekasihnya untuk datang dan menikmati buah-buahan itu yang memang merupakan hak dari sang mempelai laki-laki.
Comments
Post a Comment