Ams 30 (MAD2T*19 Juli*Tahun 2)

Amsal 30

Penjelasan Singkat
Doa Agur

Isi Pasal
Perkataan Agur.

Judul Perikop
Perkataan-perkataan Agur bin Yake (30:1-33)

Tafsiran: Betapa gamblangnya Agur menjelaskan dengan ekspresi bahasa (Amsal 30:1-3) bahwa seorang hanya akan memiliki pengenalan yang benar akan Allah yang Maha Kudus melalui penyataan-Nya: umum dan khusus. Setiap orang dapat menyaksikan penyataan umum saat menyaksikan karya ciptaan Allah yang agung dan dahsyat (Amsal 30:4). Tak seorang manusia atau dewa mana pun yang mampu menciptakan dunia sedemikian dahsyat ini. Penyataan umum dapat menghantar manusia mengenal Sang Pencipta yang agung dan besar. Lebih dari itu ada penyataan khusus yakni melalui firman dan Anak-Nya, supaya manusia tidak berhenti pada pengagungan karya ciptaan-Nya, melainkan masuk dalam karya keselamatan-Nya.

Allah tidak mau manusia berhenti pada pengakuan bahwa dunia ini diciptakan-Nya, melainkan ada satu tujuan yang lebih mulia, yakni manusia mengerti bagaimana Allah menganugerahkan keselamatan kepada manusia berdosa. Melalui firman-Nya yang kudus yang tidak boleh ditambah atau dikurangi karena sifatnya yang murni (Amsal 30:5-6), manusia mengerti betapa besar dan dalamnya kasih Allah, sehingga mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal mati menanggung dosa manusia. Barangsiapa percaya kepada Anak-Nya beroleh keselamatan kekal, karena ia sudah pindah dari dalam maut kepada hidup.

Seorang yang mengenal dan telah menerima karya keselamatan-Nya akan hidup dalam anugerah dan pemeliharaan-Nya. Inilah yang diminta oleh Agur. Ia mengenal bahwa manusia sulit berkata "cukup" karena selalu ada ketidakpuasan dalam dirinya. Bila ia merasa segala kebutuhan tercukupi ia tidak lagi memandang kepada Tuhan yang memberikan; bila ia hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, ia bisa mencuri dan mempermalukan Tuhan. Jika demikian kapan kehadiran Tuhan dalam hidupnya, ketika kaya dan ketika miskin pun tidak?! Berbeda halnya dengan seorang yang menyadari bahwa hidupnya adalah anugerah dan segala yang dimilikinya pun semata berdasarkan anugerah dan pemeliharaan-Nya, sehingga ia senantiasa mensyukuri Sang Pemelihara hidupnya.

Renungkan: Mengenal dan menikmati hidup di dalam Allah Sang Pemelihara akan membuat kita mensyukuri kesetiaan-Nya dan jauh dari sikap mengeluh dan menyalahkan Dia.

Kitab amsal memberikan beragam jenis amsal, termasuk yang memakai angka. Angka-angka tersebut memberikan kita kerangka supaya kita dapat mengantisipasi berapa perihal yang akan disebutkan. Dalam nas hari ini, kita melihat beberapa amsal yang memakai angka.

Alam ciptaan Allah penuh dengan misteri. Ada empat hal yang merupakan misteri dalam ayat 18, antara lain: Pertama, misteri bagaimana jalan rajawali di udara. Kedua, misteri bagaimana jalan ular di cadas. Ketiga, misteri bagaimana jalan kapal di tengah-tengah laut. Keempat, misteri bagaimana jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Fokus perhatian kelihatan pada yang terakhir, yaitu misteri jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Maksud dari jalan seorang laki dengan seorang perempuan mungkin berbicara tentang hubungan fisik, yaitu bagaimana tubuh seorang laki-laki bergerak pada tubuh seorang gadis.

Mungkin karena itulah ayat 20 berbicara tentang hal yang sangat mengejutkan, yakni bagaimana perempuan yang berzina setelah makan menyeka mulutnya dan berkata "Aku tidak berbuat jahat." Kata "makan" di sini mungkin merupakan ungkapan halus yang mengacu kepada hubungan fisik. Artinya, setelah melakukan perzinaan, perempuan itu dengan santai mengatakan dirinya tidak bersalah.

Selain manusia, Allah juga menganugerahkan hikmat kepada binatang agar mereka mempunyai keahlian bertahan hidup (skill in living). Pertama adalah semut. Walaupun kecil, mereka mempunyai strategi luar biasa untuk bertahan hidup. Semut mengumpulkan makanan pada waktu musim panas (Amsal 30:25), supaya mereka dapat bertahan hidup pada waktu musim dingin. Kedua adalah pelanduk. Walaupun lemah dapat membuat rumahnya di bukit batu (Amsal 30:26), dan dengan demikian dapat bertahan dari pemangsa. Ketiga adalah belalang yang tidak mempunyai raja namun semuanya berbaris dengan teratur (Amsal 30:27). Hal ini tidak dapat dilakukan manusia jika tidak ada pemimpin. Terakhir adalah cicak yang dapat ditangkap dengan tangan, tetapi juga ada di istana-istana raja (Amsal 30:28). [IT]

Kesimpulan
Firman Allah adalah pasti dan murni, dan mengarahkan jiwa kita padanya, kita akan mendapatinya sebagai perisai melawan pencobaan, perlindungan yang aman di tengah bahaya yang terhebat. Allah pasti akan memperhitungkan dengan siapapun yang menambah Firman-Nya, atau mengajukan apapun untuk menandinginya.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)