Yes 3 (MAD2T*Pagi*01 Ogos*Tahun 2)
Yesaya 3
Penjelasan Singkat
Penindasan para penguasa
Isi Pasal
Kehancuran Yerusalem yang akan datang sebab dosa dan penghakiman atas orang-orang berdosa.
Judul Perikop
Hukuman TUHAN terhadap orang-orang yang menyesatkan bangsa itu (3:1-15)
Hukuman TUHAN terhadap wanita-wanita Sion yang sombong (3:16--4:1)
Tafsiran: Diawali dari Yesaya 2:22, dalam perikop yang kita baca hari ini Tuhan menjejali orang Israel yang congkak dengan kecongkakan mereka sendiri. Tuhan mengolok-olok bangsa yang bandel ini yang hendak melepaskan diri dari pimpinan-Nya. Memang mereka ingin hidup merdeka dari Tuhan (lih. 1:4). Kita melihat Tuhan membawa mereka kepada titik ekstrim dari kemerdekaan mereka: bukan cuma merdeka dari pimpinan Tuhan, tapi Tuhan membuat mereka ?merdeka? dari pimpinan semua orang yang mereka harapkan untuk memimpin mereka dalam ?kemerdekaan? mereka. Semua orang yang selama ini menjadi sumber kebanggaan dan tempat bergantung akan dilenyapkan.
Kalau sebelumnya mereka merasa gerah dengan pimpinan Tuhan yang mungkin mereka rasa terlalu mendikte, pada titik ekstrim yang ini, mereka akan kalang-kabut karena tidak ada seorang pun yang mau mengatur mereka. Akhirnya, alasan apa pun dicari-cari untuk mengorbankan siapa pun untuk ?memimpin? mereka (Yesaya 3:6). Tidak ada yang mau menjadi pemimpin. Tidak ada yang mau menjadi penanggung jawab atas kehidupan sesama mereka.
Di satu sisi faktor kemiskinan secara ekonomis menjadi alasan mereka yang lebih berada pun keberatan menjadi penanggung hidup sesamanya. Di sisi lain faktor kemiskinan moral menjadikan setiap orang hanya memikirkan keselamatan dan kemapanan diri sendiri. Tidak ada kesetiakawanan di antara sesama bangsa Israel. Di luar Tuhan, bangsa ini mendapati dirinya bangkrut secara ekonomis dan moral. Akhirnya, para pemimpin yang egois dan sesat itu harus menghadapi pengadilan Tuhan dan mempertanggungjawabkan perilaku mereka (Yesaya 3:13-15). Ia menuntut pertanggungjawaban atas kepercayaan dan kesempatan yang sudah Ia berikan.
Bagaimana Anda melihat kehidupan kita sebagai bangsa saat ini? Adakah Anda melihat kerusakan serupa dengan yang dialami oleh bangsa Israel? Apa yang bisa Anda kontribusikan untuk memperbaiki kondisi ini? Adakah kepercayaan atau kesempatan yang Tuhan berikan kepada Anda? Bagaimana Anda memanfaatkannya?
Ketika sebuah masyarakat jatuh ke dalam dosa yang besar dan struktural, setiap elemen masyarakat di dalamnya pasti memiliki kontribusi kepada kejatuhan itu: bisa secara aktif (mis. menyembah berhala, melakukan kejahatan, korupsi), secara pasif (mis. tidak melakukan kejahatan tapi mendorong orang di sekitar untuk berbuat jahat agar ia turut menikmati hasilnya), atau dengan ketidakpedulian (tidak menikmati hasilnya, tapi membiarkan orang lain berbuat kejahatan). Nas hari ini menyoroti peranan perempuan Sion terhadap kejatuhan bangsa itu.
Para perempuan ini digambarkan sebagai orang yang sombong dan bermegah dalam penampilan lahiriah, melalui pakaian dan perhiasan mereka juga dalam sikap mereka. Bukan tanpa maksud Yesaya menjabarkan segala bentuk perhiasan yang mereka kenakan dengan begitu detailnya (Yesaya 3:18-23). Betapa besarnya perhatian yang mereka berikan untuk penampilan mereka. Itu berarti ada sejumlah besar uang yang mereka anggarkan untuk perhiasan, belum lagi pemborosan waktu untuk merias diri. Dengan begitu banyaknya perhatian, waktu dan uang yang diberikan untuk mempercantik diri secara berlebihan, masih adakah sumber daya yang layak yang tersedia untuk Tuhan? Dunia kita pun memberikan perhatian yang tak kalah besarnya terhadap penampilan. Berapa besar pikiran, waktu dan uang yang kita curahkan demi penampilan kita? Bandingkan dengan yang kita persembahkan untuk pekerjaan Tuhan. Yang mana yang menjadi Allah kita?
Waktu Tuhan menghukum mereka, bukan saja kehormatan mereka Tuhan campakkan; Ia juga menumpas orang-orang yang mereka kasihi dan andalkan sehingga hanya ada 1 laki-laki untuk 7 perempuan. Mereka mengemis demi mendapatkan kembali kehormatan dan harga diri mereka. Jangan tunggu Tuhan mendisiplin kita. Tinjau kembali prioritas hidup kita. Berikan yang terbaik hanya kepada Tuhan. Kejatuhan masyarakat dimulai dari pribadi-pribadi yang keropos; pemulihannya dimulai dari pribadi-pribadi taat kepada Tuhan.
Comments
Post a Comment