2 Tawarikh 5 (MAD2T*Pagi*10 Feb*Tahun 2)

2 Tawarikh 5

Penjelasan Singkat
Bait Suci selesai

Isi Pasal
Tabut Allah dibawa masuk. Kemuliaan memenuhi bangunan.

Judul Perikop
Tabut perjanjian dipindahkan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci (5:2--6:2)

Tafsiran: Perikop ini menjelaskan pembuatan benda-benda logam bait suci, diantaranya mezbah tembaga, "laut tuangan" atau bejana perunggu, sepuluh bejana/baskom besar, dan sepuluh kandil emas. Semua memiliki fungsi masing-masing.

1. Mezbah tembaga (2 Tawarikh 3:2 Tawarikh 4:1).

Pembuatan mezbah ini tidak disebutkan dalam kitab Raja-raja. Mezbah ini berfungsi sebagai tempat untuk mempersembahkan kurban bakaran dan untuk menyucikan persembahan tersebut. Mezbah ini dibuat dari tembaga (perunggu - menurut Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari/BIS)

2. "Laut tuangan" (2 Tawarikh 3:2 Tawarikh 4:2-6).

Dalam BIS, laut tuangan ini adalah bejana yang dibuat dari tembaga/perunggu. Bejana ini berfungsi sebagai tempat air untuk dipakai para imam membasuh diri. Sebelum para imam datang kepada Allah, mereka, mewakili umat, harus membersihkan tangan mereka dan memurnikan hati mereka.

3. 10 bejana/baskom besar (2 Tawarikh 3:2 Tawarikh 4:6).

Berfungsi sebagai tempat untuk membersihkan segala sesuatu yang dipersembahkan/segala kurban bakaran bagi Tuhan.

4. 10 kandil emas (2 Tawarikh 3:2 Tawarikh 4:7).

Simbol untuk memberikan penerangan, terbuat dari emas.

Yang menarik, segala perlengkapan di bait suci terbuat dari emas murni (2 Tawarikh 3:8-10, 22). Apa makna pembuatan benda-benda logam itu dalam peribadatan bangsa Israel? Mengingatkan bangsa Israel tentang peribadatan yang benar. Per-ibadatan yang benar ditunjukkan bukan dengan penampilan lahiriah atau ritual, melainkan dengan sikap hidup yang benar dan suci dihadapan Tuhan.

Lalu apa makna semua itu bagi kita? Ada hal penting yang perlu kita hayati, yaitu untuk datang pada Tuhan diperlukan hati yang bersih dan murni. Bukan sekadar persiapan untuk menghadap Tuhan atau hanya penampilan lahiriah belaka. Jadi semakin kita mendekat kepada Tuhan, sudah seharusnya hati dan hidup kita semakin murni dan semakin bersih dari dosa. Sudahkah kita menunjukkannya?

Kehadiran yang istimewa. Salomo memulai tahap dedikasi bait Allah (ayat 5:2-7:10). Ia mengumpulkan para pemimpin Israel yang akan membawa tabut perjanjian Allah ke Yerusalem. Mereka mewakili seluruh Israel (ayat 5:3). Tabut ini sangat penting untuk mengingatkan hak dan tanggung jawab sebagai umat Allah, serta tanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Ada 3 bagian dalam pasal 5:4-6:2. Pertama, jemaah menuju ruang mahakudus (ayat 5:4-6). Prosesi mencakup para tua-tua, orang-orang Lewi, para imam, Salomo, dan seluruh Israel. Fokusnya adalah para imam (ayat 5:5). Mereka membawa tabut, kemah pertemuan, dan semua barang kudus yang tertinggal di Gibeon. Tak ada lagi pemisahan antara penyembahan di Yerusalem dan Gibeon.

Kedua, penempatan tabut perjanjian di ruang mahakudus oleh para imam (ayat 5:7-10). Lukisan tentang kerub-kerub muncul lagi, dengan sayap yang panjang sehingga dapat terlihat dari ruang kudus. Komentar bahwa kayu-kayu itu masih di tempatnya sampai hari ini (ayat 5:9) perlu dicermati. Ketika kitab ini ditulis, bait Allah Salomo sudah hancur dan tabut perjanjian sudah lama hilang. Mungkin penulis hanya menyalin teks yang berasal dari zaman ketika bait Allah masih berdiri. Tabut itu adalah tabut yang sama waktu zaman Musa (ayat 5:10). Jadi, tabut itu menghubungkan kemah pertemuan Musa dan bait Allah Salomo. Ketiga, ibadah perayaan di luar ruang mahakudus (ayat 5:11-6:2). Peserta perayaan termasuk para imam dan orang Lewi bernyanyi serentak, memuji kebaikan Tuhan.

Renungkan: Ucapan syukur adalah respons yang sepantasnya dinaikkan untuk kehadiran dan kasih Allah.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)