Ams 21 (MAD2T*10 Juli*Tahun 2)

Amsal 21

Penjelasan Singkat
Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan

Isi Pasal
Peringatan dan pengajaran.

Tafsiran: Pada zaman Raja Salomo, raja memiliki otoritas absolut. Meski demikian Salomo menyadari bahwa bagaimanapun besarnya kekuasaan seorang raja, tetap saja ia berada di bawah kedaulatan Allah (ayat 1). Keputusan raja, baik atau buruk, juga berada di dalam kendali Allah.

Bila seorang raja yang berkuasa saja berada di bawah kendali Allah, apalagi manusia biasa. Meski manusia selalu mengira bahwa apa yang dia lakukan adalah benar, tetapi Allah melihat motivasi yang tersembunyi di dasar hati (ayat 2). Bila motivasi melakukan perbuatan baik adalah untuk mendapatkan pahala sebagai imbalan, tentu saja Allah tidak akan disenangkan. Persembahan juga bukan semacam suap untuk menerima perkenan Allah atau pengampunan-Nya atas kesalahan kita (ayat 3). Maka jangan pernah berpikir bahwa Allah akan bisa disuap dengan persembahan kita, sebanyak apapun! Jika kita berpikir demikian, artinya kita congkak, karena merasa bisa membeli segala sesuatu dengan uang yang kita miliki (ayat 4). Orang yang semacam itu merasa dirinya lebih penting dibandingkan orang lain karena uang yang dia miliki. Orang semacam ini biasanya memperoleh kekayaan dengan jalan dusta (ayat 6) dan tidak memiliki belas kasihan kepada sesama (ayat 10). Pada umumnya mereka juga menolak keadilan. Namun suatu saat hukuman akan menimpa mereka (ayat 7), tanpa ada yang dapat menolong (ayat 13). Itu terjadi karena mata Tuhan, yang Mahaadil, tertuju atas mereka yang tidak memiliki belas kasihan pada sesama (ayat 12).

Lalu bagaimanakah hidup kita seharusnya? Bila hidup diibaratkan seperti suatu pengembaraan, janganlah seperti orang berdosa yang bagai pengembara yang memilih jalan salah. Jadilah orang jujur yang bagai pengembara yang berada di jalan benar (ayat 8). Miliki juga hidup yang terencana (ayat 5). Seorang pebisnis harus berpikir keras ketika membuat perencanaan agar bisnisnya sukses. Kita pun hendaknya tidak terburu-buru saat membuat perencanaan. Pakai akal pikiran kita dan buatlah perencanaan secermat mungkin!

Respons orang terhadap keadilan memperlihatkan karakter mereka (ayat 15). Yang dimaksud bukan hanya orang-orang yang bekerja di bidang hukum atau yang berkaitan dengan keadilan saja. Setiap orang seharusnya menghargai keadilan dan bertindak dengan adil di dalam seluruh segi kehidupannya. Tidak perlu takut berurusan dengan keadilan, dan jangan pula mengolok-olok keadilan. Sebab itu jangan mengabaikan hikmat. Orang yang tidak peduli akan hikmat berarti menghancurkan hidupnya (ayat 16).

Hikmat juga terlihat melalui kesukaan orang dalam bersenang-senang (ayat 17). Sebenarnya tidak ada yang salah dengan bersenang-senang. Namun jika tidak terkendali maka kemiskinanlah yang akan datang menyerbu. Orang yang bijak tidak akan menghabiskan hartanya begitu saja (ayat 20). Ia tahu bahwa ia harus mempersiapkan masa depannya. Tidak seperti pemalas yang enggan mengeluarkan keringat untuk bekerja (ayat 25). Ia hanya mengharapkan bantuan orang lain. Sesungguhnya ia sedang menghancurkan hidupnya.

Selain membuat orang menjadi bijak dalam mengelola harta, hikmat memampukan orang untuk merencanakan strategi yang brilian agar dapat memenangkan perang (ayat 22). Artinya hikmat dapat mengalahkan kekuatan fisik. Dengan hikmat, orang dapat menjadi bijak dalam mengontrol perkataan. Bila demikian, orang akan terhindar dari kesulitan yang dimunculkan akibat perkataan yang sembrono (ayat 23). Orang memang harus mengatakan apa yang benar, baik, dan menyenangkan. Hindari perkataan yang salah, pahit dan bersifat menjatuhkan orang lain. Juga jangan sombong (ayat 24). Orang yang sombong mungkin saja akan menolak Tuhan, atau paling tidak menolak untuk belajar dari hikmat.

Hidup benar bukan hanya ditunjukkan lewat ibadah yang dilakukan secara rutin (ayat 27). Orang yang beribadah harus hidup dengan bersumber dan bermuara pada kebenaran. Maka ibadah harus disertai pertobatan yang terwujud dalam perilaku yang mencerminkan kebenaran dan keadilan.

Kesimpulan
Mereka yang mengikuti kebenaran, akan menemukan kebenaran, hormat, dan kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

Nehemia 12 (MAD2T*Mlm*08 Maret*Tahun 2)

2 Tawarikh 5 (MAD2T*Pagi*10 Feb*Tahun 2)