Ams 11 (MAD2T*30Jun*Tahun 2)

Amsal 11

Penjelasan Singkat
Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan

Isi Pasal
Amsal mengontraskan kebaikan dengan kejahatan.

Kesimpulan
Jalan kebenaran adalah biasa dan aman dan di dalamnya kita bisa menikmati rasa aman yang kudus. Jalan kejahatan berbahaya dan orang-orang yang menuruti sesuka hatinya dalam dosa menjadikan diri mereka sendiri hancur.

Tàfsiran: Berbicara masalah integritas dalam hidup akan menyangkut banyak hal. Salah satu di antaranya adalah tentang ketidakjujuran yang terjadi dalam bidang perdagangan. Misalnya dengan menggunakan timbangan atau ukuran yang menyalahi standar; mempromosikan produk dengan membesar-besarkan kualitasnya, bahkan tidak jarang dengan menjelek-jelekkan produk lain yang menjadi saingan.

Untuk sesaat, mungkin saja ketidakjujuran dapat memperkaya diri, tetapi cepat atau lambat akan berbalik dan berakibat menghancurkan (Amsal 11:3, 6, 8). Yang lebih mengerikan adalah akibat yang akan diterima setelah hidup di dunia ini berlalu. Hasil kelicikan di dunia ini tidak berguna ketika orang harus menghadapi kematian. Kekayaan sebanyak apapun tidak akan dapat mencegah kematian (Amsal 11:4). Semua hasrat orang akan terkubur bersama jasad yang membusuk (Amsal 11:7). Disaat itu orang harus menghadap Tuhan untuk diadili sebab di mata Tuhan, semua bentuk ketidakjujuran adalah kekejian (Amsal 11:1).

Kata-kata bisa menjadi senjata, bisa juga menjadi peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan. Kata-kata bisa dipakai untuk membina suatu hubungan baik. Ketidakjujuran dalam berkata-kata dapat berakibat fatal: membinasakan manusia (Amsal 11:9) dan meruntuhkan suatu komunitas (Amsal 11:11). Gosip, fitnah, tuduhan palsu, serta kata-kata yang keras dan kejam adalah contoh nyata yang terbukti sepanjang zaman telah banyak merusak relasi dalam keluarga, kerekanan kerja, bahkan gereja dan pelayanan. Lidah licik memang berpotensi memperdaya sesama, tetapi Tuhan yang mengenal hati akan membalas setiap kejahatan.

Amsal mengajar kita bahwa kata-kata dan perbuatan memiliki kekuatan untuk menghancurkan atau membangun. Dan kata-kata kita akan tergantung pada hubungan kita dengan Allah. Hati kita akan memancar ke dalam kata-kata kita. Karena itu bersikap rendah hatilah di hadapan Tuhan (Amsal 11:2) dan belajarlah pada-Nya. Niscaya Ia akan memenuhi hati dan kata-kata kita dengan hikmat dan kebenaran.

Pilihan-pilihan dalam hidup selalu mengandung konsekuensi, apalagi pilihan antara hikmat dan kebebalan. Penulis Amsal memperhadapkan pembacanya dengan konsekuensi final yang akan dialami semua orang: apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai. Orang yang memilih hikmat akan menuai kehidupan, sebaliknya hidup orang yang memilih kebebalan akan bergelimang kejahatan. Akhir hidupnya adalah kebinasaan (Amsal 11:19, 21, 23, 31). Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pandang bulu. Ia akan memperhitungkan perbuatan manusia, mulai dari sikap atau motivasi hatinya (Amsal 11:20), sampai ke semua tindakannya.

Maka nasihat-nasihat praktis mengalir dari perikop ini, agar kualitas hidup yang berkenan di hadapan Tuhan terjaga dengan baik. Adalah penting untuk berbuat baik sebagai wujud hidup yang benar (Amsal 11:24-27). Berbagi kekayaan untuk menolong orang lain, misalnya dengan berbagi makanan, merupakan tindakan yang terpuji. Penulis Amsal memberikan catatan bahwa menjadi murah hati dan suka memberi tidak membuat orang menjadi miskin. Kemurahan hati justru membuat orang diberkati Allah. Sebaliknya kikir tidak membuat orang jadi kaya! Pesan ini mengingatkan kita untuk memiliki cara pandang yang benar terhadap harta kekayaan. Karena Tuhan menganugerahkan kita harta kekayaan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga agar dipakai untuk menolong orang lain.

Menjaga diri dari amoralitas juga bagian dari kualitas hidup yang berkenan pada Tuhan. Wanita harus menjaga tingkah lakunya (Amsal 11:22) agar sesuai dengan harkat diri yang mulia, yaitu sebagai gambar Allah. Orang harus memelihara rumah tangga dan tidak mengkhianati janji pernikahan (Amsal 11:29).

Orang benar adalah model untuk kehidupan yang penuh arti. Orang benar akan menarik hati orang lain yang ingin tahu rahasia hidup yang berhikmat. Kiranya hikmat Tuhan yang mendasari hidup Anda, mengarahkan orang lain untuk juga hidup di dalam hikmat itu.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)