Posts

Showing posts from March, 2018

Ayub 32 (MAD2T*Mlm*30 Maret*Tahun 2)

Ayub 32 Penjelasan Singkat Elihu menegur Ayub Isi Pasal Perkataan Elihu, menyatakan alasannya karena turut campur. Judul Perikop Elihu merasa juga berhak untuk mengemukakan pendapat (32:1-22) Tafsiran: Dalam dunia, ada beberapa orang yang dihormati karena dianggap berhikmat. Orang yang berpendidikan tinggi, orang yang berkuasa, dan orang yang berpengalaman (orang tua). Padahal ketiga kelompok orang itu belum tentu lebih bijak daripada orang yang tidak bersekolah, kaum sahaya, dan anak-anak muda. Hikmat bukan ditentukan oleh status. Elihu selama ini bungkam karena ia menghormati kaum yang lebih tua, yaitu Ayub dan ketiga temannya. Namun, Elihu melihat mereka yang seharusnya menjadi sumber hikmat dan selama itu dipandang berhikmat oleh masyarakat tidak mampu menawarkan solusi bagi masalah Ayub. Mereka hanya mempersalahkan Ayub tanpa mampu membuktikan kesalahannya (ayat 12). Bahkan mereka berdalih bahwa hanya Allah yang dapat mengalahkan Ayub (ayat 13) padahal merekalah yang gagal...

Ayub 31 (MAD2T*Pagi*30 Maret*Tahun 2)

Ayub 31 Penjelasan Singkat Ayub mengakui integritasnya Isi Pasal Jawaban Ayub dilanjutkan. Dia bersikeras akan ketulusan hatinya. Judul Perikop Sekali lagi Ayub mengaku tidak bersalah (31:1-40) Tafsiran: 31:1-40. Protes untuk menyatakan diri tidak bersalah merupakan beban utama Ayub selama ini. Di sini, dengan perumusan yang teliti, protes itu menjadi puncak dari uraian penutupnya. Menurut bentuknya, ini merupakan sumpah kesetiaan kepada perjanjian yang berlaku surut (bdg. ay. 1 a). Di dalam sumpah-sumpah semacam itu, pembicara mengutuk dirinya sendiri jika terbukti melanggar hukum-hukum moral (bdg. misalnya, Sumpah Prajurit Het, ANET, hlm. 353, 354). Bahkan penggambaran contoh-contoh sumpah kuno seperti itu yang masih ada cocok dengan sumpah Ayub (mis.: kerugian panen, menggiling untuk orang lain, patahnya persendian, onak yang tumbuh. Lih. ay. 8, 10, 22, 40). Jadi, gambaran tersebut ialah gambaran tentang seorang raja taklukan dalam perjanjian yang memprotes bahwa kesetiaanny...

Ayub 30 (MAD2T*Mlm*29 Maret*Tahun 2)

Ayub 30 Penjelasan Singkat Kemuliaan Ayub berubah menjadi kehinaan Isi Pasal Jawaban Ayub dilanjutkan. Dia meninjau lagi kondisinya saat ini. Judul Perikop Sengsara yang dialami (30:1-31) Tafsiran: Bagaimana sekarang? Demikian kira-kira yang ditanyakan Ayub di dalam pembelaannya ini. Setelah melontarkan ujaran-ujaran yang berupa keluhan-keluhan karena kehilangan masa lalunya, meskipun Ayub hidup bersih, ia menunjukkan bahwa Allah tidak lagi berpihak kepadanya, melainkan melawan dia. Setelah Ayub menertawakan pihak-pihak yang menolak dia (ayat 29:24), kini Ayublah yang dicemooh orang-orang lain. Para pengejek ini begitu hina. Mereka kemungkinan adalah anak-anak muda yang dulu takut kepada Ayub. Ayah-ayah mereka memiliki status sosial yang rendah sampai Ayub sendiri pun tidak mau mempekerjakan mereka untuk pekerjaan kasar. Kemungkinan mereka bukan warga negara, tetapi para pelanggar hukum dan orang buangan. Ironis, kini Ayublah yang menjadi orang pinggiran, bahkan bagi mereka ya...

Ayub 29 (MAD2T*Pagi*29 Maret*Tahun 2)

Mengingat: Antara Syukur dan Kesesakan. Debat telah berakhir. Ayub kini berbicara sendirian (ps. 29-31), seakan-akan tak berharap didengar lagi oleh siapa pun (kecuali dalam 30:20-23, Ayub ingin didengar Allah). Dalam ps. 29, Ayub meratapi kehilangan statusnya yang mula-mula ketika ia hidup seperti "seorang raja di antara rakyatnya" (ayat 25). Pertama-tama, Ayub berusaha menarik simpati Allah dengan melontarkan ucapan-ucapan tentang bagaimana Allah telah menjadi sahabatnya yang memelihara dan memberinya berkat Ilahi yang berkelimpahan (disimbolkan dengan "terang" dalam ayat 3). Kebahagiaannya sempurna dengan keluarga dan kekayaan yang melimpah. Lebih dari itu, Ayub adalah orang yang bergaul akrab dengan Allah. Selain kemakmuran, Ayub juga memiliki kehormatan (ayat 7-11). Ayub kaya baik secara materiil maupun secara sosial. Ia memiliki status tinggi bangsawan. Ayub dihormati bukan hanya karena rakyat takut, tetapi karena kebijakan-kebijakannya yang dikagumi (ayat ...

Ayub 28 (MAD2T*Mlm*28 Maret* Tahun 2)

Ayub 28 Penjelasan Singkat Hikmat adalah pemberian Allah Isi Pasal Jawaban Ayub dilanjutkan. Nilai akan hikmat Tuhan. Judul Perikop Manusia tidak dapat menemukan hikmat (28:1-28) Tafsiran: Masih ingat pernyataan manusia kecil dan terbatas di ps. 25? Pada ps. 28 ini, Ayub menyatakan sebaliknya. Syair Ayub tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, Ayub melukiskan bahwa manusia itu berharga di hadapan Allah sebab Allah mengaruniakan kepintaran mencari lokasi sumber alam seperti: emas, perak, besi, dan tembaga (ayat 1-11). Bahkan Ayub memperlihatkan kepiawaian manusia yang jauh melampaui kehebatan burung dan binatang terkuat sekalipun. Ayub menegaskan bahwa keahlian manusia nyata dan patut dihormati karena manusia memiliki hikmat. Akan tetapi, tidak seperti sumber alam yang diketahui tempatnya, manusia tidak dapat menemukan lokasi hikmat (ayat 12-13; 20-21). Itulah sebabnya, Ayub bertanya: "Di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?" (ayat 12). Jel...

Ayub 27 (MAD2T*Pagi*28 Maret*Tahun 1)

Ayub 27 Penjelasan Singkat Tidak ada harapan bagi orang fasik Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Bildad dilanjutkan. Judul Perikop Tidak ada harapan bagi orang fasik (27:1-23) Tafsiran: Tidak sedikit para tokoh iman kristiani, seperti: Paulus, Petrus, Yohanes, Stevanus, Galileo Galilei, Marthin Luther King, dll. yang divonis hukuman mati atau dibunuh akibat kesalahan yang tidak dilakukannya. Pada nas ini, Ayub memperjuangkan kebenarannya yaitu menyatakan dirinya tak bersalah (ayat 5). Meskipun, para sahabatnya telah bersepakat menyatakan penderitaan Ayub adalah karena ia telah berdosa. Untuk memperjuangkan kebenarannya itu, Ayub membuat suatu pernyataan yang mencengangkan. Ia mengajukan permohonan naik banding kepada Allah. Pernyataan Ayub di ayat 2 tentang Allah yang hidup, "yang tidak memberi keadilan kepadaku, yang memedihkan hatiku", bukanlah merupakan pernyataan menantang Allah. Sebaliknya ia menyerukan pernyataan keprihatinannya yang mempertanyakan kebijaksanaan Alla...

Ayub 26 (MAD2T*Mlm*27 Maret*Tahun 2)

Ayub 26 Penjelasan Singkat Ayub menegur Bildad Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Bildad. Imannya kepada Allah. Judul Perikop Jawab Ayub: Siapa dapat mengerti kebesaran Allah? (26:1-14) Tafsiran: Pada pasal ini kita berjumpa dengan permainan kata dalam puisi Ayub yang secara keras dan tajam merespons pernyataan Bildad. Pasal ini dibagi dua bagian di mana Ayub mengungkapkan pandangannya tentang Allah. Bagian pertama Ayub mengecam pemikiran Bildad yang tidak memiliki pemahaman yang benar tentang ke-Mahabesaran Allah. Ayub mempertanyakan asal-usul pemikiran Bildad tersebut (ayat 1-4). Pada bagian kedua, tampak bahwa melalui perenungannya tentang kuasa Allah atas semua ciptaan, Ayub mencoba menjernihkan pemikiran Bildad tentang bagaimana Allah sebenarnya (ayat 5-14). Pemikiran Ayub tentang Allah terwujud dari hubungan persekutuan Ayub yang erat dengan Allah. Tanpa hal itu, manusia bisa terjebak pada pengungkapan yang keliru tentang Allah. Biasanya manusia berusaha mempelajari Allah mel...

Ayub 25 (MAD2T*Pagi*27 Maret*Tahun 2)

Ayub 25 Penjelasan Singkat Manusia tidak dapat dibenarkan dihadapan Allah Isi Pasal Perkataan Bildad yang ketiga tentang kasus Ayub. Judul Perikop Pendapat Bildad, bahwa tidak seorangpun benar di hadapan Allah (25:1-6) Tafsiran: Seberapa sering Anda menyadari bahwa di hadapan Allah, manusia kecil dan terbatas? Hari-hari Anda ditandai kesadaran demikiankah? Bildad menjawab keputusasaan Ayub yang mencari pembelaan Allah, dengan menjabarkan siapakah manusia di hadapan Allah. Menurut Bildad, di hadapan Allah, manusia kecil dan terbatas (ayat 6). Bagi Bildad, kecil dan terbatas berarti tidak berdaya di hadapan Allah (ayat 4). Padahal pernyataan ini tidak perlu mengandung makna negatif karena keberadaan manusia yang terbatas dan kecil inilah yang membuat Allah memberikan kasih-Nya pada kita. Hendaklah di dalam curahan kasih Allah itu manusia semakin menyadari kebergantungan mutlak dirinya kepada Allah. Juga menemukan arti diri dan hidupnya dalam persekutuan dengan Allah. Jika kita s...

Ayub 24 (MAD2T*Mlm*26 Maret*Tahun 2)

Ayub 24 Penjelasan Singkat Dosa seringkali tidak dihukum Isi Pasal Jawaban Ayub dilanjutkan. Kemakmuran orang jahat. Judul Perikop Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan (24:1-25) Tafsiran: Maraknya berita kejahatan yang disuguhkan oleh media cetak dan elektronik menimbulkan pertanyaan teologis di benak kita. "Di mana Allah?" atau "Mengapa Allah tidak bertindak atas berbagai kesengsaran yang menimpa orang tidak bersalah?" atau "Mengapa Allah diam saja dan tidak menghukum pelaku kejahatan?" Pertanyaan yang sama pun muncul ketika Ayub menyaksikan berbagai kejahatan terjadi di dunia sekitarnya (ayat 2-16). Ayub bertanya-tanya bahkan mengeluh mengapa Allah tidak berbuat apa-apa? Ayub bingung karena Allah terlihat seolah membiarkan ketidakadilan (ayat 1, 17). Lalu, keresahan Ayub ini digantikan oleh kesadaran bahwa setiap orang yang melakukan kejahatan pasti akan berhadapan dan tunduk pada hukum maut (ayat 18-20). Ayub yakin bahwa Allah past...

Ayub 23 (MAD2T*Pagi*26 Maret*Tahun 2)

Ayub 23 Penjelasan Singkat Keputusan Allah adalah mutlak Isi Pasal Ayub menjawab lagi. Dia mendambakan Allah. Judul Perikop Ayub ingin membela diri di hadapan Allah (23:1-17) Tafsiran; Seorang anak diejek teman-temannya sebagai anak haram. Ia pulang ke rumah sambil menangis. Ia bertanya kepada ibunya. Sang ibu menjawab, "Nak, ucapan teman-temanmu tidak benar. Ayahmu memang telah tiada tetapi ibu ada di sisimu." Pada pasal ini, perasaan Ayub mirip dengan perasaan anak tersebut yaitu membutuhkan kepastian. Ayub sepertinya tidak tahu harus bagaimana lagi menjawab dakwaan Elifas. Ia merasa tidak ada gunanya berbantah-bantah lagi dengan sahabatnya itu, yang tidak lagi mendukungnya. Oleh karena itu, Ayub mengarahkan pengharapannya kepada Allah. Ayub mengharapkan Allah bersedia mendengarkan pembelaan dirinya, bahkan berkenan pula menjawabnya (ayat 3-7). Ayub yakin bahwa ia tidak bersalah. Ayub juga yakin kalau Allah memeriksanya, maka Allah pun akan menemukan demikian (ayat ...

Ayub 22 (MAD2T*Mlm*25 Maret*Tahun 2)

Ayub 22 Penjelasan Singkat Ayub dituduh dengan berbagai dosa Isi Pasal Perkataan Elifas yang ketiga, menuduh Ayub lagi atas kemunafikan. Judul Perikop Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar (22:1-30) Tafsiran: Dosa sosial. Bila dalam ucapan-ucapannya sebelumnya Elifas terdengar sebagai yang paling menahan diri dari menuduh dan berupaya untuk menghibur Ayub (ayat 4:6; 5:17), kini terang-terangan Elifas menuduh Ayub dihukum Tuhan karena dosa-dosanya. Seperti halnya ucapan Zofar dan Bildad, ucapan Elifas ini pun mengandung kebenaran. Firman Allah tidak saja melarang orang dari melakukan perbuatan salah, tetapi juga mendorong orang untuk berbuat benar. Perintah-perintah Allah dalam Taurat maupun uraiannya, serta ucapan para nabi, menegaskan dua sisi sifat perintah-perintah Allah itu. Karena itu, kejahatan tidak saja harus berbentuk melakukan yang jahat terhadap orang lain, tetapi bisa juga dalam bentuk menahankan yang baik terhadap orang lain. Dosa-...

Ayub 21 (MAD2T*Pagi*25 Maret*Tahun 2)

Ayub 21 Penjelasan Singkat Kehancuran orang fasik Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Zofar dimana dia menyangkali dosa tersembunyi apapun. Judul Perikop Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama (21:1-34) Tafsiran: Kenyataan hidup ini rumit adanya. Sebenarnya yang dapat menolong orang yang sedang dalam penderitaan adalah sahabat yang sedia sama menanggung dan mendengarkan, bukan mengecam dan menghakimi (ayat 2). Dengan terus terang Ayub menyatakan bahwa hatinya "terhenyak" oleh ketiadaan empati para sahabatnya itu (ayat 5). Karena inti kecaman para sahabatnya berkisar di dua hal: bahwa penderitaan Ayub adalah akibat dosa dan bahwa penderitaan itu berasal dari Tuhan yang menghukum, kini Ayub mengajukan gigih bantahannya di sekitar dua hal itu pula. Pertanyaan Ayub adalah kebalikan dari argumen-argumen Zofar, dan dua sahabatnya lainnya, Bildad dan Elifas. Sebaliknya dari mendukung kesimpulan bahwa Allah menghukum orang berdosa, Ayub kini mengajukan ...

Ayub 20 (MAD2T*Mlm*24 Maret*Tahun 2)

Ayub 20 Penjelasan Singkat Bagian orang fasik Isi Pasal Perkataan Zofar yang kedua tentang kasus Ayub. Judul Perikop Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa (20:1-29) Tafsiran: Penghakiman Zofar. Di akhir pasal 19 Ayub membuat dua pernyataan penting. Pertama pengakuan iman (ayat 19:25-27), kedua peringatan agar para sahabatnya tidak terus menghakimi dirinya (ayat 19:28-29). Namun, pernyataan Ayub tersebut malah ditanggapi Zofar dengan kemarahan (ayat 2). Ia terus mencurahkan kalimat-kalimat penghakiman yang berapi-api, dan bahkan meneruskannya dengan semacam permohonan agar kutukan Allah berlaku (ayat 23). "Pelajaran" dari Zofar merupakan pertimbangan spiritual atas dasar logika sederhana. Dosa tidak akan menghasilkan keberuntungan apalagi kebahagian abadi. Sebaliknya, kebahagiaan orang berdosa hanya singkat usia (ayat 4-7), ia sendiri akan mati dalam kehancuran (ayat 8), orang-orang dekatnya akan menderita (ayat 9-11). Pendapatnya i...

Ayub 19 (MAD2T*Pagi*24 Maret*Tahun 2)

Ayub 19 Penjelasan Singkat Keluhan Ayub mengenai teman-temannya Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Bildad. Imannya yang agung. Judul Perikop Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya (19:1-29) Tafsiran: Teman tak berkuasa, Tuhan berkuasa. Ayub tidak hanya kehilangan harta benda, anak-anak, dan kesehatannya. Ia juga kehilangan teman dan respek. Ayub meratap bahwa ia sekarang dikucilkan oleh saudara, kenalan, kaum kerabat, dan kawan-kawannya. Tidak berhenti di situ, ia pun diasingkan oleh anak semang dan budaknya (ayat 13-16) dan bahkan oleh istrinya sendiri (ayat 17). Ejekan tidak saja diterimanya dari teman karibnya, tetapi juga dari anak-anak kecil (ayat 18-19). Tidak heran pada akhirnya dengan memelas Ayub memohon kepada ketiga sahabatnya itu, "Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku." Dalam penderitaan, kita membutuhkan dukungan dari orang-orang yang mengasihi kita. Seberat apa pun permasalahan yang kita hadapi, kalau kita masih mendapatkan kepercay...

Ayub 18 (MAD2T*Mlm*23 Maret*Tahun 2)

Ayub 18 Penjelasan Singkat Bildad menegur Ayub Isi Pasal Perkataan Bildad yang kedua tentang kasus Ayub. Judul Perikop Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa (18:1-21) Tafsiran: Keadilan Tuhan pasti menghukum orang fasik. Hanya ada satu cara menghindarkan diri dari hukuman yaitu: bertobat, mengaku dosa, dan memohon pengampunan-Nya. Itulah yang diungkapkan Bildad menjawab sikap tegar Ayub bahwa dirinya tidak berdosa (ayat 2-4). Masalahnya, apa bukti Ayub berdosa? Bildad mulai dengan mengecam sikap Ayub yang dianggapnya sombong, seakan-akan dirinya dan teman-temannya bersikap bodoh dalam menuduh Ayub berdosa (ayat 1-4). Lalu Bildad meneruskan perkataannya dengan menguraikan nasib orang fasik (ayat 5-21). Pertama, orang fasik yang tampaknya bernasib terang, akan mengalami kegelapan yang menyebabkan ia akan terhambat dalam jalan kejahatannya (ayat 5-7). Kedua, orang fasik akan mengalami nasib buruk terjebak oleh perangkap yang dipasangnya sendiri, seperti seorang pemb...

Ayub 17 (MAD2T*Pagi*23 March*Tahun 2)

Ayub 17 Penjelasan Singkat Ayub naik banding pada Allah Isi Pasal Jawaban Ayub dilanjutkan. Dia ingin mati. Garis Besar 17:1 Ayub naik banding dari manusia kepada Allah. 17:6 Sikap manusia yang tidak berbelaskasihan atas penderitaan manusia mungkin mengejutkan, tetapi tidak melemahkan orang benar. 17:11 Harapannya bukan di dalam hidup, tetapi dalam kematian. Tafsiran: Kebenaran di atas kenyataan. Sekali lagi kita membaca teriakan Ayub yang memilukan, "Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan" (ayat 17:1,11). Hidup Ayub tidak selalu penuh penderitaan, bahkan di masa lampau ia pernah mencicipi kehidupan yang baik, (ayat 16:12) tetapi kemudian semuanya lenyap (ayat 14,15). Kita semua merindukan ketenteraman dan kesejahteraan; kehilangan kedua hal ini akan membuat kita kehilangan keseimbangan hidup. Sekuat-kuatnya kita, niscaya kita akan terhuyung-huyung dan kehilangan pegangan. Kita tidak dapat melihat secercah sinar, kita hanya mampu meman...

Ayub 16 (MAD2T*Mlm*22 Maret*Tahun 2)

Ayub 16 Penjelasan Singkat Ayub menegur teman-temannya Isi Pasal Ayub menuduh Elifas yang tidak lain hanya menumpuk kata-kata. Judul Perikop Ayub mengeluh tentang perlakuan Allah (16:1--17:16) Tafsiran: Itulah ungkapan kekesalan Ayub terhadap ketiga sahabatnya. Oleh karena mereka bukannya mendukungnya untuk menanggung penderitaannya sebaliknya mereka mencerca Ayub dengan tuduhan keji. Seandainya keadaan terbalik, mereka ada pada posisi Ayub, mereka akan merasakan bagaimana rasanya dinasihati dengan kata-kata bermulut manis tetapi tanpa sungguh-sungguh mengasihi (ayat 4-5) Sekali lagi Ayub membela dirinya dari tuduhan kejam para sahabatnya. Dengan tegas ia menyatakan bahwa semua penderitaan ini bersumber dari Allah sendiri (ayat 7-17). Allahlah yang membuat hidupnya dan keluarganya berantakan oleh musibah (ayat 7-8). Allah memperlakukan dan menghajar Ayub seolah ia musuh (ayat 9-10). Allah memakai orang-orang fasik untuk menyiksa Ayub (ayat 11-12). Allah menyiksa fisik maupun ba...

Ayub 15 (MAD2T*Pagi*22 Maret*Tahun 2)

Ayub 15 Penjelasan Singkat Elifas menegur Ayub Isi Pasal Pendapat Elifas tentang Ayub, menuduh dia karena dengan bodohnya membenarkan dirinya sendiri. Judul Perikop Pendapat Elifas bahwa orang fasik akan binasa (15:1-35) Tafsiran: Acapkali orang memaksakan pandangannya tentang kebenaran pada orang lain tanpa mempertimbangkan perasaan orang tersebut. Padahal, belum tentu pandangan si penasihat itu yang paling benar. Tidak jarang nasihat kebenaran menjadi sindiran yang kasar serta membabi buta yang jelas-jelas berlawanan dengan kebenaran sesungguhnya. Seperti itulah nasihat Elifas. Ia mengajukan pertanyaan retoris (ayat 2-3, 7-9, 11-14) dan kata-kata kasar serta tajam (ayat 4-6, 16). Rupanya Elifas tersinggung dengan pernyataan Ayub (ayat 12:3; 13:2). Itu sebabnya Elifas membalas Ayub dengan menggunakan kata-kata Ayub sendiri (ayat 9). Pertanyaan-pertanyaan retoris Elifas sebenarnya bermaksud menyindir Ayub yang mengaku diri berhikmat (ayat 2), memiliki pengetahuan ilahi (ayat 7-...

Ayub 14 (MAD2T*Mlm*21 Maret*Tahun 2)

Ayub 14 Penjelasan Singkat Keadaan hidup manusia Isi Pasal Jawaban Ayub kepada sahabat-sahabatnya dilanjutkan. Judul Perikop Setelah mati tidak ada harapan lagi (14:1-22) Tafsiran: Pada nas ini Ayub menguraikan keberadaan manusia dibandingkan ciptaan Allah yang lain. Siapakah manusia itu sehingga Allah mau menghadapinya? Ayub melukiskan kerapuhan manusia yang terbatas dalam hitungan waktu (ayat 5). Itu sebabnya, Ayub tidak mengerti jika Allah menambahkan penderitaan dalam hidup manusia yang singkat. Dan jika hidup manusia memang ada dalam penetapan Tuhan, hendaklah Tuhan mengalihkan pandangan-Nya dari menekan manusia (ayat 6). Maka Ayub mengajukan argumennya di hadapan Tuhan "Masakan Tuhan hendak mengadili manusia yang rapuh dan fana?" (ayat 3). Di sini Ayub sulit untuk menerima Allah mengadili orang yang tertindas. Ayub juga menyadari bahwa tidak mungkin dari manusia (yang najis) dapat menghasilkan kekudusan. Ayub secara tidak langsung mengakui bahwa dia pun manusia ...

Ayub 13 (MAD2T*Pagi*21 Maret*Tahun 2)

Ayub 13 Penjelasan Singkat Kepercayaan Ayub pada Allah Isi Pasal Jawaban Ayub kepada tiga sahabat dilanjutkan. Judul Perikop Ayub membela perkaranya di hadapan Allah (13:1-28) Tafsiran: Hidup benar. Berapa banyak di antara kita yang berani berkata seperti Ayub, "Berapa besar (atau dalam terjemahan lain, berapa banyak) kesalahan dan dosaku?" (ayat 13:23). Kita hanya berani mengatakan hal seperti ini kepada sesama kita manusia. Namun, kepada Tuhan? Tidak ada di antara kita yang berani menantang Tuhan untuk menunjukkan berapa banyak dosa yang telah kita perbuat. Kita tidak berani sebab kita menyadari bahwa kita memang telah melakukan banyak dosa. Ayub berani mengatakan hal seperti itu kepada Tuhan karena memang Ayub telah hidup benar dan saleh di hadapan-Nya. Ia tidak sedang membanggakan diri atau membual sebab itulah yang Alkitab katakan tentang kehidupan Ayub (ayat 1:1). Tidak heran Ayub akhirnya menjadi marah kepada ketiga temannya yang terus memojokkannya dan menudu...

Ayub 12 (MAD2T*Mlm*20 Maret*Tahun 2)

Ayub 12 Penjelasan Singkat Kemahakuasaan Allah dipertahankan Isi Pasal Ayub menjawab ketiga sahabatnya, memuji hikmat Allah. Judul Perikop Ayub mengakui kekuasaan dan hikmat Allah (12:1-25) Tafsiran: Orang sombong merasa diri lebih pandai dan berhikmat daripada orang lain. Mereka merasa tahu segala sesuatu, orang lain tidak tahu apa-apa. Mereka bisa begitu karena hanya membanding-banding dengan orang lain. Seharusnya mereka membandingkan dengan hikmat Tuhan! Ayub merasa sikap sok tahu teman-temannya itu membutakan mata mereka dari kebenaran sejati (ayat 2). Apa yang mereka tahu, Ayub juga tahu. Namun, Ayub, yang doa seruan-Nya didengar Allah sadar akan keterbatasan diri untuk mengerti misteri kehidupan. Hikmat sejati membimbing pada pemahaman yang benar. Hikmat sejati tidak menjadikan orang sombong apalagi menghakimi bahwa orang yang menderita pasti berdosa sehingga patut mendapat hinaan. Sebaliknya mereka yang sombong telah berlaku fasik dengan menyangka bahwa sikap yang sedem...

Ayub 11 (MAD2T*Pagi 20 Maret*Tahun 2)

Ayub 11 Penjelasan Singkat Zofar menegur Ayub Isi Pasal Pendapat Zofar tentang kondisi Ayub. Dia mengira Ayub adalah seorang yang munafik dan penipu. Judul Perikop Anjuran Zofar supaya Ayub merendahkan diri di hadapan Allah (11:1-20) Tafsiran: Jangan cepat-cepat menghakimi. Bagaimanakah kita bersikap terhadap orang yang sedang marah kepada Tuhan? Apakah seperti Zofar yang meminta Ayub untuk langsung mengakui dosanya dan tidak lagi mengumbar gugatan kepada Tuhan? Sebetulnya di balik kemarahan Ayub tersembunyi kesedihan yang dalam. Ayub sudah berjalan begitu akrabnya dengan Tuhan, namun Tuhan "tega" menimpakan musibah ini kepadanya, seakan-akan sahabat baiknya itu telah berbalik dan mengkhianatinya. Itu sebabnya Ayub meradang kesakitan. Malangnya, hal inilah yang luput dilihat oleh Zofar - dan mungkin oleh kita semua - karena terlalu sibuk "membela" Tuhan. Dapat kita bayangkan perasaan Ayub mendengarkan tuduhan teman-temannya; ibaratnya sudah jatuh, tertimpa ...

Ayub 10 (MAD2T*Mlm*19 Maret*Tahun 2)

Ayub 10 Penjelasan Singkat Ayub berbantah dengan Allah Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Bildad dilanjutkan. Judul Perikop Apakah maksud Allah dengan penderitaan? (10:1-22) Tafsiran: Apa reaksi kita saat menderita? Banyak orang bereaksi dengan mempersalahkan lingkungan, keadaan, ataupun sesama manusia. Tidak demikian dengan Ayub. Ia menyadari bahwa segala sesuatu, termasuk penderitaan, terjadi dalam garis kedaulatan dan rencana Allah. Ayub mengetahui bahwa inti kehidupan adalah hubungan setiap pribadi dengan Allah. Namun, reaksi Ayub memahami penderitaan ini bukannya tanpa kesulitan dan pergumulan Di satu sisi Ayub tahu bahwa Allah adalah Allah yang berdaulat, Ia memberi, Ia pula yang mengambil. Namun, di sisi lain Ayub juga bergumul, mengapa ia mengalami penderitaan. Pasal ini dapat disebutkan sebagai catatan seorang percaya yang mencurahkan keluhan, mencurahkan isi hatinya di hadapan-Nya. Pada ayat 7, kesulitan Ayub untuk memahami mengapa ia menderita adalah karena ia hidup bena...

Ayub 9 (MAD2T*Pagi*19 Maret*Tahun 2)

Ayub 9 Penjelasan Singkat Yang tidak bersalah sering ditimpa kemalangan Isi Pasal Ayub menjawab Bildad, menyangkal bahwa dia seorang yang munafik. Judul Perikop Jawab Ayub: Tidak seorangpun dapat bertahan di hadapan Allah (9:1-35) Tafsiran: Agak sulit untuk kita menentukan apakah ucapan-ucapan Ayub dalam pasal ini tentang Allah bernada positif atau negatif. Itu terkait dengan pertanyaan apakah ucapan-ucapan itu ditujukannya untuk dilihat dari sudut pendengarnya (para sahabatnya), atau dari sudut dirinya sendiri, atau dari sudut Allah. Mungkin yang paling baik adalah menempatkan perikop ini dalam kaitan dengan ucapan Bildad yang mendakwa Ayub Pertanyaan Ayub bukan, "bagaimana orang berdosa dapat dibenarkan di hadapan Allah," atau "bagaimana orang yang serba terbatas dapat benar di hadapan Allah." Pertanyaan Ayub yang yakin bahwa dirinya tidak bersalah: "Bagaimana orang yang tidak bersalah, dapat dinyatakan demikian oleh Allah?" Menurutnya, tidak mun...

Ayub 8 (MAD2T*Mlm*18 Maret*Tahun 2)

Ayub 8 Penjelasan Singkat Bildad memperlihatkan keadilan Allah Isi Pasal Pendapat Bildad mengenai penderitaan Ayub. Judul Perikop Bildad membela keadilan hukuman Allah (8:1-22) Tafsiran: Bila Elifas mendasarkan nasihatnya pada pengalaman dan pengamatannya (Ayub 4:8, 12-21), maka Bildad mendasarkan nasihatnya pada pengalaman orang lain (Ayub 8:8-10). Kesamaannya, Bildad setuju dengan Elifas bahwa Tuhan sedang memberikan ganjaran kepada Ayub atas segala dosanya. Tidak mungkin Tuhan yang Maha Adil mengganjar orang saleh dengan penderitaan (Ayub 8:6). Sebab itu ia mencela Ayub yang terus bertahan dengan pernyataan bahwa dirinya tidak bersalah. Bildad menghubungkan Ayub dengan peristiwa yang dialami anak-anak Ayub (Ayub 8:4). Untuk itu, ia menyarankan Ayub untuk meminta pengampunan dari Tuhan agar Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya dan memulihkan Ayub (Ayub 8:5-7). Lebih lanjut Bildad mencoba meyakinkan Ayub tentang pendapatnya itu dengan memberikan beberapa gambaran. Gambaran yang...

Ayub 7 (MAD2T*Pagi*18 Maret*Tahun 2)

Ayub 7 Penjelasan Singkat Ayub mengemukakan alasan keinginannya akan kematian Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Elifas dilanjutkan. Judul Perikop Hidup itu berat (7:1-21) Tafsiran: Jangan lari dari Tuhan. Dewasa ini ada sebagian orang Kristen yang berpandangan bahwa Tuhan akan menganugerahkan kemakmuran dan kesehatan kepada setiap anak-Nya. Mereka beranggapan, orang Kristen tidak seharusnya mengalami kesusahan, apalagi kemiskinan. Kitab Ayub membantah keyakinan ini. Ayub bukan saja kehilangan hartanya dan menjadi miskin, ia pun menderita sakit yang membuat kulitnya dipenuhi oleh cacing (ayat 7:5). Sungguh suatu penderitaan yang teramat besar! Memang, Kitab Ayub penuh dengan kepedihan dan barang siapa membacanya dengan saksama, akan merasakan kepedihan yang dalam itu. Pasal 6 dan 7 merupakan salah satu bagian yang paling menyedihkan dari Kitab Ayub dan bahkan dari seluruh Alkitab. Dengarlah ungkapan-ungkapan Ayub, "Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan t...

Ayub 6 (MAD2T*Mlm*17 Maret*Tahun 2)

Ayub 6 Penjelasan Singkat Ayub mengharapkan kematian Isi Pasal Jawaban Ayub kepada Elifas. Permohonannya untuk berbelas kasihan. Judul Perikop Ayub kecewa terhadap sahabat-sahabatnya (6:1-30) Tafsiran: Menerima tuduhan semena-mena atau penilaian keliru tentu menimbulkan beban penderitaan Ayub semakin berat. Kini Ayub menuduh balik para sahabatnya sebagai tidak sungguh menyadari kedalaman derita Ayub (ayat 2). Juga, sikap dan komentar mereka memperlihatkan bahwa merekalah yang sebenarnya gentar menghadapi penderitaan (ayat 21). Jujur ia menggambarkan derita itu sebagai kesakitan ganda. Bukan saja karena ia harus menanggung kemalangan bertubi-tubi, tetapi juga karena kemalangan itu dalam tafsiran para sahabatnya sebagai tindakan Allah langsung melawan Ayub. Bila itu benar, Ayub melihatnya sebagai anak panah dan racun dari Allah menciptakan kedahsyatan dalam hidupnya (ayat 4). Ucapan Ayub memohon kematian memang terasa biasa kita dengar dari orang-orang yang sedang menderita hebat...

Ayub 5 (MAD2T*Pagi*17 Maret*Tahun 2)

Ayub 5 Penjelasan Singkat Kemalangan diizinkan oleh TUHAN Isi Pasal Percakapan Elifas dilanjutkan. Garis Besar 5:1 Elifas menyatakan bahwa akhir dari orang jahat adalah kesengsaraan; 5:6 bahwa manusia lahir untuk menimbulkan kesusahan; 5:8 bahwa Allah harus dicari di tengah penderitaan; 5:17 kebahagiaan atas teguran Allah. Tafsiran: Tuhan seumpama bapak atau guru yang baik. Ia membimbing anak-anak-Nya ke sasaran-sasaran yang mulia melalui proses belajar yang panjang dan berat. Pelajaran yang ingin Ia tanamkan dalam kehidupan anak-anak-Nya ialah bahwa tidak ada sumber andal lain di luar Allah yang darinya orang boleh mendapatkan pertolongan (ayat 1). Ia menginginkan agar anak-anak-Nya berhikmat dan bukan bertindak bodoh (ayat 3). Ia ingin anak-anak-Nya belajar memilih Dia dan merangkul jalan serta kehendak-Nya menjadi harta berharga hidup mereka (ayat 8-16). Ajaran Tuhan itu sewaktu-waktu bisa berbentuk hajaran yang melukai dan berbagai kesukaran hidup lainn...

Ayub 4 (MAD2T*Mlm*16 Maret*Tahun 2)

Ayub 4 Penjelasan Singkat Elifas menegur Ayub Isi Pasal Pendapat Elifas berkenaan dengan penderitaan Ayub. Judul Perikop Elifas menegur Ayub (4:1--5:27) Tafsiran: Suasana kitab Ayub berubah. Sampai menjelang akhir kitab ini, yang akan kita baca dan renungkan bukan lagi kisah hidup dan penderitaan Ayub tetapi percakapan antara teman-teman Ayub dan Ayub. Percakapan itu bersifat teguran, anjuran, bantahan, dan berbagai perenungan teologis tentang penderitaan dan realitas hidup. Umumnya, teman-teman Ayub menegaskan bahwa penderitaan adalah hukuman Allah atas dosa, karena itu Ayub harus bertobat. Ayub membantah hal itu sambil menunjuk kepada fakta kesalehannya. Dari semua teguran para sahabat Ayub, teguran dari Elifas cenderung paling lembut. Elifas mengakui fakta dampak positif hidup Ayub pada banyak orang. Nasihat dan teladan hidup Ayub telah membangun kehidupan banyak orang, bahkan mereka yang sedang terpuruk sekali pun (ayat 3-4). Elifas juga mengakui fakta bahwa sebelum ini, ke...

Ayub 3 (MAD2T*Pagi*16 Maret*Tahun 2)

Ayub 3 Penjelasan Singkat Ayub mengutuki hari kelahirannya Isi Pasal Ayub menceritakan kesengsaraan dan keputusasaannya. Judul Perikop Keluh kesah Ayub (3:1-26) Tafsiran: Penderitaan adalah fakta kehidupan. Tidak seorang pun dapat terhindar darinya. Karena itulah maka setiap orang harus bisa menerima kenyataan tersebut dan mencari jalan untuk menghadapi dan melaluinya. Persoalannya, apa yang membuat manusia dapat bertahan menghadapi penderitaan? Ayub mengalami penderitaan yang mungkin paling dahsyat, yang pernah dirasakan oleh manusia. Penderitaan itu ia pikul dengan penuh kerelaan, tanpa sedikitpun mempersalahkan pihak lain, baik situasi, teman-temannya ataupun Tuhan. Namun ia membutuhkan kelepasan dari perasaan derita yang dialaminya. Ayub 3 adalah seruan terdalam hati Ayub dalam meresponi penderitaan yang maha dahsyat. Apa yang diungkapkan Ayub bukanlah pemberontakan terhadap kehendak Allah, melainkan perasaan sakit yang tak tertahankan akan penderitaan yang melanda hidupny...

Ayub 2 (MAD2T*Mlm*15 Maret*Tahun 2)

Ayub 2 Penjelasan Singkat Ayub ditimpa bisul Isi Pasal Ayub berada dalam cengkeraman Setan. Keluarga, kekayaan dan kesehatan lenyap. Tiga temannya. Garis Besar 2:1 Setan datang lagi di hadapan TUHAN, mendapat ijin lebih jauh untuk mencobai Ayub. 2:7 Dia membuatnya menderita dengan barah yang busuk. 2:9 Ayub menegur istrinya, yang menyuruhnya mengutuki Allah. 2:11 Tiga temannya menghibur dia dalam keheningan. Tafsiran: Tampaknya Iblis masih belum puas bila belum mendengar kata hujatan terhadap Tuhan keluar dari mulut Ayub. Sebab itu ia masih menggugat Ayub di hadapan Tuhan. Menurut Iblis, meskipun Ayub kehilangan harta benda dan anak-anaknya, toh dia masih segar bugar. Orang pasti rela kehilangan apa saja asalkan dirinya aman dan nyaman (Ayub 2:4-5). Lalu atas seizin Tuhan, Ayub pun tertimpa barah dari ujung rambut sampai ujung kakinya (Ayub 2:7). Iblis tidak dapat melakukan sesuatu apapun tanpa seizin Tuhan. Pada bagian ini, tidak terlihat adanya komentar ...

Ayub 1 (MAD2T*Pagi*15 Maret*Tahun 2)

Ayub 1 Penjelasan Singkat Kehilangan Ayub dan pencobaan Isi Pasal Keluarga Ayub dan kesalehan mereka. Tantangan Setan dan malapetaka yang menimpa Ayub. Judul Perikop Kesalehan Ayub dicoba (1:1--2:13) Tafsiran: Salah satu harapan manusia adalah mencapai kesempurnaan hidup dengan ukuran umum: kaya raya, baik hati, dan memiliki anak laki-laki dan perempuan. Dapat dikatakan bahwa Ayub telah mencapai kesempurnaan hidup menurut ukuran demikian. Malah ia bukan sekadar baik hati, ia juga jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1). Ia juga orang terkaya di wilayah timur. Hampir menjadi anggapan umum bahwa kekayaan tidak berbanding lurus dengan kesalehan dan kejujuran, sebab orang jujur dianggap sulit untuk menjadi kaya. Lagi pula kekayaan dianggap bersifat tidak netral karena dapat membawa hati manusia menjauhi Allah. Dengan melihat kehidupan Ayub, dapat kita katakan bahwa kekayaan bukanlah dosa dan bisa diperoleh bukan dengan jalan dosa, karena kekayaan adalah berkat Tuh...

Ezra 10 (MAD2T*Mlm*14 Maret*Tahun 2)

Ester 10 Penjelasan Singkat Kebesaran Mordekhai Isi Pasal Mordekhai diangkat menjadi perdana menteri. Judul Perikop Kebesaran Mordekhai (10:1-3) Tafsiran: Salah satu tujuan kitab Ester ditulis adalah untuk menjelaskan latar belakang perayaan Purim yang diadakan oleh umat Yahudi, yang tidak memiliki dasar secara khusus pada Hukum Taurat. Pasal sembilan ini menjelaskan dengan rinci bagaimana tradisi Purim dimulai. Hari Raya Purim diselenggarakan untuk mengingat karya Tuhan yang sekali lagi membebaskan umat-Nya dari tangan jahat musuh mereka yang hendak membinasakan mereka (ayat 9:1-19, lih. 3:7, 13). Dalam kedaulatan dan kemahakuasaan-Nya, niat jahat para musuh ditimpakan balik pada mereka (ayat 9:24-25). Hari Raya Purim juga menegaskan bahwa Tuhan tidak pernah benar-benar meninggalkan dan menolak umat-Nya. Mereka memang dihukum Tuhan secara dahsyat sehingga kehilangan kemerdekaan dan tanah air. Tetapi, penghukuman itu adalah bagian dari belas kasih Allah agar mereka bertobat. Se...

Ezra 9 (MAD2T*Pagi*14 Maret*Tahun 2)

Ester 9 Penjelasan Singkat Kesepuluh anak Haman digantung Isi Pasal Pembalasan dendam dilaksanakan; orang Yahudi menang. Hari raya Turim ditetapkan. Judul Perikop Tindakan orang Yahudi terhadap musuhnya (9:1-19) Penetapan hari raya Purim (9:20-32) Tafsiran: Tuhan di balik penghukuman. Kisah ini merupakan suatu kisah yang mengerikan, penuh dengan darah dan pembunuhan. Jumlah musuh orang Yahudi yang terbunuh dalam benteng Susan pada hari pertama 500 jiwa (Ester 9:6) dan pada hari kedua bertambah sebanyak 300 jiwa (Ester 9:15). Sedangkan di daerah kerajaan yang lain tercatat 75.000 jiwa (Ester 9:16). Mengapa Tuhan mengizinkan pembantaian seperti ini? Apa yang sesungguhnya terjadi? Untuk dapat menjawab hal ini marilah kita memperhatikan pengulangan kata berikut: "memukulnya dengan pedang", "membunuh", "dibunuh", "terbunuh" (Ester 9:5, 6, 10, 11, 12, 15, 16) yang juga memiliki konotasi penghukuman Tuhan atas musuh- musuh-Nya seperti terdapat...

Ezra 8 (MAD2T*Mlm*13 Maret*Tahun 2)

Ester 8 Penjelasan Singkat Sukacita Orang Yahudi Isi Pasal Perintah pembalasan dari Ahasyweros. Judul Perikop Perintah raja yang menguntungkan orang Yahudi (8:1-17) Tafsiran: Memang Haman, otak kejahatan di balik rencana pemusnahan bangsa Israel sudah binasa. Namun surat perintah yang dikeluarkan raja atas tipuan Haman untuk membinasakan bangsa Yahudi masih berlaku. Surat perintah itu tidak bisa dibatalkan karena ada meterai raja di atasnya (ayat 8b). Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pelaksanaan hukum tersebut? Hanya dengan mengeluarkan hukum baru, yang sama berkuasanya dengan hukum yang lama tadi. Hukum baru ini memberi kesempatan pada orang Yahudi untuk membela diri mereka sendiri. Sifat hukum ini bukan untuk pembalasan dendam melainkan untuk pembelaan diri (ayat 11). Mordekhai, orang dibalik penulisan hukum ini (ayat 9), menunjukkan diri sebagai orang beriman. Meski ia telah berjasa menyelamatkan hidup raja, ia tidak mengangkat hal itu sebagai kesempatan untuk 'un...

Ezra 7 (MAD2T*Pagi*13 Maret*Tahun 2)

Ester 7 Penjelasan Singkat Haman digantung Isi Pasal Perjamuan Ester dan Haman digantung. Judul Perikop Haman diadukan oleh Ester dan dihukum mati (7:1-10) Tafsiran: Amsal pernah berujar, "rancangan orang jahat adalah kekejian bagi Tuhan" (Ams.15:26a). Itulah sebabnya, walau di awal rencana orang fasik kelihatan mulus-mulus saja, mereka tidak akan pernah sukses tuntas. Pada saatnya, pada waktu Tuhan, rencana jahat tersebut akan terbongkar, dan pelakunya akan mendapatkan ganjaran setimpal. Menurut Anda, apa perasaan Haman ketika ia dijemput oleh sida-sida raja ke perjamuan yang dipersiapkan Ester bagi raja dan dirinya (ayat 6:14)? Bayang-bayang kekalahan? Perkataan istri dan para sahabat Haman tampaknya menjadi pertanda kehancuran Haman. Padahal Haman tidak tahu sama sekali bahwa Ester adalah orang Yahudi, atau bahwa ia keponakan Mordekhai. Kejutan besar menimpa Haman di perjamuan ini. Sebenarnya Ratu Ester mengambil risiko tinggi ketika dengan berani menuding Haman da...

Ezra 6 (MAD2T*Mlm*12 Maret*Tahun 2)

Ester 6 Penjelasan Singkat Pelayanan yang baik bagi Mordekhai Isi Pasal Haman terpaksa meninggikan Mordekhai. Judul Perikop Mordekhai dihormati (6:1-14) Tafsiran: Orang bebal berkata dalam hatinya, "Tidak ada Allah" (Mzm. 14:1), maka ia merasa yakin apa saja yang akan diperbuatnya pasti berhasil. Haman sedang berjaya. Dia yakin, kebinasaan umat Yahudi hanya menunggu waktu. Dia sudah memiliki rencana sempurna bagi kematian Mordekhai. Namun dia tidak tahu bahwa Allah yang pegang kendali. Dibaca sekilas, kitab Ester ini sepertinya berkisah serba kebetulan. Kebetulan Ester terpilih menjadi ratu menggantikan Wasti. Kebetulan juga identitas keyahudiannya belum terungkap oleh raja. Mordekhai, kebetulan mendengar rencana pemberontakan dua sida-sida raja sehingga ia berhasil menggagalkannya. Malam hari, raja tidak bisa tidur pun suatu kebetulan, yang menyebabkan dia membaca-baca kitab pencatatan sejarah dan membaca catatan mengenai jasa Mordekhai tersebut dan bahwa Mordekhai b...

Ezra 5 (MAD2T*Pagi*12 Maret*Tahun 2)

Ester 5 Penjelasan Singkat Ester mendapat kemurahan hati raja Isi Pasal Keberanian Ester untuk melanjutkan demi memperoleh perkenan raja. Judul Perikop Ester menghadap raja (5:1-8) Haman menyuruh mendirikan tiang penyulaan untuk Mordekhai (5:9-14) Tafsiran: Tindakan orang akan memperlihatkan isi hatinya. Ester yang rela menanggung risiko kehilangan nyawa, kemudian mendapat perkenan Raja Ahasyweros (ayat 2). Lalu Ester mengundang Raja Ahasyweros dan Haman ke perjamuan yang dia adakan (ayat 3-5). Namun Ester tidak segera mengajukan permohonannya, walau raja berjanji akan memenuhi permintaan Ester, apa pun itu (ayat 6). Mungkin Ester melihat bahwa saat itu bukan waktu yang tepat. Atau mungkin juga Ester sedang ingin membuat raja merasa nyaman dulu dan tidak merasa dipaksa. Sebab itu, Ester harus punya alasan tepat untuk menunda pengajuan permintaannya pada raja (ayat 8). Bila tidak, penundaan ini dapat saja mengakibatkan perasaan raja berubah, atau Haman mungkin saja bisa menengar...

Ezra 4 (MAD2T*Mlm*11 Maret*Tahun 2)

Ester 4 Penjelasan Singkat Perkabungan orang Yahudi Isi Pasal Orang Yahudi berpuasa. Jalan keluar Ester untuk menggagalkan surat perintah. Judul Perikop Usaha Mordekhai untuk menolong orang Yahudi (4:1-17) Tafsiran: Bagaimana Anda memandang keberadaan Anda saat ini? Apakah Anda merasa layak berada di posisi Anda sekarang karena sudah merencanakan dan mempersiapkannya sebaik mungkin? Atau Anda merasa semua itu merupakan kebetulan dan keberuntungan semata? Kita akan melihat cara pandang Ester terhadap posisinya sebagai ratu, dapat membalikkan situasi genting yang dihadapi bangsanya. Reaksi Mordekhai atas keputusan memusnahkan orang Yahudi, begitu kuat (ayat 1). Memang dialah yang menyebabkan munculnya keputusan itu. Meski demikian, tak mungkin bagi Mordekhai untuk mendatangi Haman dan bersujud di depan dia. Lagi pula Mordekhai memahami sifat hukum di Persia yang tidak bisa diubah (band. 1:19). Sebab itu, ia meratap sekeras mungkin agar raja dan Ester mendengar (ayat 2). Ester, y...