2 Tawarikh 28 (MAD2T*Mlm*21 Feb*Tahun 2)
2 Tawarikh 28
Penjelasan Singkat
Pemerintahan Ahas yang jahat
Isi Pasal
Pemerintahan Ahaz. Perang melawan Rekah. Doa syafaat Obed. Penyerbuan orang Edom dan Filistin.
Judul Perikop
Raja Ahas (28:1-27)
Tafsiran: Betapa jauh hati Ahas dari Allah. Kalau kita perhatikan kehidupan Raja Ahas, maka tak ada satu pun dari antaranya yang menunjukkan perhatiannya terhadap Tuhan, Allah Israel. Hidupnya bergerak hanya dalam kegelapan.
Ahas melakukan penyembahan berhala yang melibatkan ritual keji, yaitu dengan mengurbankan anak-anak (2 Tawarikh 28:2-4). Sungguh mengerikan. Dia tak menyadari bahwa perbuatan yang menyakiti hati Tuhan itu akan membangkitkan murka-Nya. Tak heran bila Allah kemudian menghukum Ahas dengan membangkitkan raja Aram untuk menyerang dia (2 Tawarikh 28:16-21). Namun hal ini pun tidak membuat mata Ahas menjadi celik. Mata hatinya telah menjadi buta hingga tak dapat melihat bahwa Tuhan berada di balik semua itu. Malah tanpa merasa malu, ia mengharapkan pertolongan dari raja negeri Asyur (2 Tawarikh 28:16-21). Suatu harapan yang justru kemudian berbalik menjadi bumerang bagi dia (2 Tawarikh 28:20-21). Iman Raja Ahas pun makin terpuruk. Teguran dan hajaran Tuhan tidak membuat mata hatinya terbuka untuk melihat maksud Tuhan. Kegelapan hati justru membuat Ahas mengira bahwa raja Asyur menang karena pertolongan allahnya. Maka dalam kebodohannya, Ahas malah mempersembahkan korban kepada allah asing (2 Tawarikh 28:22-25). Ironis sekali! Sungguh tak ada satu pun cerminan bahwa Ahas adalah anak dari Yotam, raja yang hidupnya berkenan bagi Allah.
Hidup Ahas menjadi suatu peringatan bagi kita. Bila tak ada satu pun peristiwa dalam hidup yang membuat mata hati kita terbuka untuk melihat bahwa ada maksud Tuhan di dalamnya, maka kita perlu waspada. Kita perlu memeriksa diri, apakah sesungguhnya kegelapan sedang menyelubungi hati kita, hingga tak dapat melihat satu pun karya Allah dalam hidup kita, walau hanya berupa suatu sentilan kecil. Bila hal itu yang sedang terjadi dalam hidup kita, datanglah pada Tuhan. Minta Dia menyingkapkan selubung itu dari hati kita agar kita dapat melihat Dia dan terbuka pada karya dan maksud-maksud-Nya di dalam hidup kita, bagi kemuliaan-Nya.
Comments
Post a Comment