2 Tawarikh 14 (MAD2T*Mlm*14 Feb*Tahun 2)
2 Tawarikh 14
Penjelasan Singkat
Asa melenyapkan penyembahan berhala
Isi Pasal
Kematian Abia. Naiknya Asa. Kemenangan Asa atas Zerah.
Judul Perikop
Raja Asa -- Kemenangan atas Zerah (14:2-15)
Tafsiran: Setelah Abia meninggal, maka Asa anaknya menggantikan dia menjadi raja. Dalam perikop ini ditunjukkan bahwa Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan (2 Tawarikh 14:2). Ia melakukan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan bangsa Yehuda. Ia menjauhkan semua penyembahan berhala secara total (2 Tawarikh 14:5-6) dan menyuruh rakyat Yehuda untuk menunjukkan ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan. Buah dari ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan segera mereka nikmati. Da-lam situasi yang kondusif mereka berhasil membangun benteng-benteng pertahanan kota dan hidup dengan damai. Tidak ada perang selama sepuluh tahun lamanya.
Pada ayat 8-15, penulis Tawarikh kembali menceritakan bagaimana keberhasilan dan kemenangan diraih bukan karena kekuatan atau kecanggihan senjata yang dimiliki. Sekali pun Asa hanya memiliki 580.000 orang prajurit dengan senjata perisai, tombak busur dan panah, tetapi karena mengandalkan Tuhan (2 Tawarikh 14:11) mereka dapat mengalahkan serangan Zerah, orang Etiopia, yang mengerahkan satu juta prajurit dan tiga ratus kereta perang (2 Tawarikh 14:9). Ini sungguh diluar logika! Namun itulah kekuasaan Tuhan. Ia sendiri yang berperang mengalahkan musuh-musuh umat-Nya yang tetap taat dan setia serta mengandalkan Dia.
Kisah di atas bukan hanya menunjukkan bahwa siapa yang taat, setia, dan mengandalkan Tuhan akan berhasil. Namun memperlihatkan juga bahwa Allah bersedia untuk terlibat dalam persoalan manusia sehari-hari, termasuk persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan politik manusia. Tidak ada persoalan yang dianggap terlalu sepele atau sangat duniawi di mata-Nya. Ini mempertegas pemahaman kita, bahwa kita dapat mengandalkan Tuhan dalam setiap lini kehidupan kita. Tak ada yang tidak sanggup dilakukan oleh Tuhan, sepanjang kita menaruh harap dan percaya kepada Dia saja. Sebab itu, jika kita merasa tertekan dengan persoalan yang pelik dan berat, datanglah kepada Tuhan dan katakan pada-Nya: "Tuhan, hanya Engkau andalanku".
Comments
Post a Comment