1 Tawarikh 29 (MAD2T*Pagi*07 Feb*Tahun 2)

1 Tawarikh 29

Penjelasan Singkat
Pemerintahan Daud dan kematiannya

Isi Pasal
Daud mendesak umat. Para kepala suku dan umat rela memberikan persembahan. Ucapan syukur dan doa Daud. Salomo dijadikan raja. Kematian Daud.

Judul Perikop
Sumbangan untuk pembangunan Bait Suci (29:1-9)
Nyanyian pujian Daud (29:10-19)
Salomo menjadi raja; Daud meninggal (29:20-30)

Tafsiran: Suatu pekerjaan besar tentu membutuhkan sumber-sumber yang tidak kalah besar pula. Baik prasarana maupun sumber daya manusia.

Daud benar-benar serius melakukan berbagai persiapan untuk pembangunan Bait Allah (ayat 2). Ia tahu bahwa itu merupakan pekerjaan besar. Di samping itu, Salomo, sebagai penerus yang kelak akan memimpin pekerjaan itu pun masih muda dan belum berpengalaman (ayat 1). Maka selain meminta dukungan dari para pembesar Israel, Daud juga memotivasi mereka untuk memberikan persembahan bagi Bait Allah (ayat 5). Namun Daud bukan hanya bisa bicara. Ia sendiri telah lebih dulu mempersembahkan hartanya (ayat 3-5).

Melihat apa yang telah dikumpulkan oleh Daud dan apa yang telah dia persembahkan bagi pekerjaan pembangunan Rumah Allah, mungkin orang akan menyimpulkan bahwa semua itu sudah cukup. Tak perlu lagi melibatkan orang lain untuk memberikan sumbangan. Akan tetapi, umat Tuhan perlu diberi kesempatan untuk memberi. Bukan hanya dalam rangka mendukung proyek pembangunan tersebut, melainkan sebagai suatu bentuk pelayanan mereka kepada Allah.

Maka setelah mendengar perkataan raja mereka dan melihat teladannya, para pembesar Israel memahami pentingnya pekerjaan besar yang harus mereka dukung (ayat 7-9). Dengan tulus dan sukarela, mereka memberi persembahan bagi pembangunan Rumah Allah (ayat 9) dalam jumlah yang sangat banyak (ayat 7). Mereka bersukacita karena hal itu (ayat 9).

Mungkin saja kita tidak bisa memberi persembahan dalam jumlah besar. Namun jangan berpikir bahwa dengan atau tanpa dukungan kita pun pelayanan dapat tetap berjalan. Itu bisa saja benar, tetapi bukan itu masalahnya. Keterlibatan melalui persembahan adalah bukti solidaritas yang membawa sukacita besar karena kita telah memuliakan Allah melalui pemberian bersama. Karena itu cobalah mulai melihat pelayanan-pelayanan yang memerlukan dukungan, dan tanyakan bagaimana Anda dapat terlibat di dalamnya.

Pujian bagi Allah. Kini Daud mengarahkan perhatiannya pada Allah yang telah menyukseskan persiapan pembangunan Bait Suci. Di depan seluruh jemaah, Daud memuji Allah karena segala hal yang telah diberikan-Nya bagi Daud. Daud juga meminta berkat Ilahi bagi generasi-generasi selanjutnya. Ada 3 bagian di dalam puji-pujian ini.

Pertama, Daud memulainya dengan rangkaian pujian bagi Allah (ayat 10b-13). Allah harus dipuji dari kekal sampai kekal (ayat 10b) karena Ia begitu baik kepada Daud. Lalu, Daud juga menjelaskan mengapa Allah layak dipuji. Allah adalah Allah yang memiliki kejayaan, kehormatan, dst. (ayat 11). Pengungkapan ini menunjukkan antusiasme Daud mengingat apa yang telah Allah lakukan di langit dan di bumi (ayat 11a-c). Allah juga dipuji karena kedaulatan-Nya yang dinyatakan melalui kerajaan Israel (ayat 11d). Segala kemakmuran dan kesejahteraan berasal dari Allah yang adalah penguasa segala sesuatu (ayat 12). Proses pemulihan sepenuhnya adalah anugerah Allah bagi mereka yang setia kepada-Nya. Bagian ini ditutup dengan ucapan terima kasih kepada Allah dan pujian kepada nama-Nya yang mulia (ayat 13).

Kedua, kekaguman Daud kepada Allah juga didasarkan atas pengenalan akan kerendahan dirinya sendiri (ayat 14-16). Ia menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah (ayat 14). Daud menyamakan dirinya sebagai orang asing (ayat 15) yang biasanya adalah tuna wisma dan bergantung sepenuhnya pada kebaikan orang-orang lain (lih. Ul. 10:18). Meskipun Daud sudah aman di tanah Israel, ia dan rakyatnya tetap perlu bersandar kepada Allah sebagaimana nenek moyang mereka di padang gurun (ayat 15). Demikian juga, pembangunan Bait Suci sepenuhnya adalah anugerah Allah.

Ketiga, Daud berdoa untuk masa depan kerajaan Israel (ayat 17-19). Doa ini dimulai dengan masalah ketulusan hati dan komitmen yang penuh (ayat 17), yang ditunjukkan dengan sukacita dan kerelaan hati. Daud meminta agar sikap hati ini terpelihara sehingga ia dan rakyatnya setia kepada Allah selamanya. Kemudian, Daud juga meminta agar Salomo pun memiliki sikap hati yang sama, setia di dalam membangun rumah Allah. Hanya dengan ketulusan hatilah pekerjaan Salomo akan dapat diselesaikan.

Renungkan: Kerendahhatian, kebersandaran kepada Tuhan, kesetiaan, dan ketulusan hati adalah prasyarat-prasyarat dalam pemulihan.

Pemerintahan bagi Allah. Daud tidak hanya memuji Allah sendirian, namun mengajak semua jemaat (ayat 20). Di sini ditunjukkan pentingnya ibadah kepada Allah dalam komunitas pascapembuangan, sekaligus hubungan yang erat antara raja dengan ibadah Bait Suci.

Pada hari berikutnya, semua orang berkumpul untuk mengangkat Salomo menjadi raja (ayat 21-25). Pertama, ditunjukkan proses persiapan penahbisan Salomo (ayat 21-22a). Rakyat mempersembahkan berbagai macam kurban (ayat 21). Untuk menekankan kesatuan, dinyatakan bahwa tindakan ini dilakukan demi seluruh Israel (ayat 21). Sebagaimana Daud didukung oleh seluruh rakyat, penahbisan Salomo pun demikian. Selain persembahan kurban, dilakukan pula pesta dengan sukacita karena seorang raja akan diangkat dan persiapan pembangunan Bait Suci sudah lengkap.

Kedua, Salomo diangkat sebagai raja (ayat 22b-25). Zadok, yang mengurapi Salomo, dinyatakan sebagai imam untuk kerajaan Daud. Status Zadok amat penting karena nantinya Yosua, seorang keturunan Zadok, bersama-sama Zerubabel, seorang keturunan Daud, akan membangun kembali Bait Suci pada periode awal pascapembuangan. Salomo akhirnya naik takhta. Ia makmur (ayat 23) dan ditinggikan (ayat 25), menunjukkan bahwa Allah begitu memberkatinya dan menyetujui pengangkatannya. Ia juga adalah raja Israel yang paling memiliki keagungan kerajaan (lih. 2Taw. 1:12).

Di atas semuanya ini, kualitas pemerintahan Salomo dinyatakan. Setiap orang Israel tunduk pada pemerintahannya (ayat 23) dan meninggikan dia (ayat 25). Demikian pula, semua anak buah Daud mendukung pemerintahan yang baru ini, menunjukkan adanya kesinambungan antara pemerintahan Daud dan Salomo. Kerajaan Salomo sama idealnya dengan kerajaan Daud, dan akan menjadi model pula bagi komunitas pascapembuangan. Sebagai penutup, penulis Tawarikh merangkumkan pemerintahan Daud (ayat 26-28a), mencatat pengganti Daud (ayat 28b), dan menunjukkan catatan-catatan pendukung lainnya (ayat 29-30). Di sini ditunjukkan lagi kemuliaan Daud yang berumur panjang dan memiliki kemuliaan yang besar (ayat 28). Komunitas pascapembuangan meneladani model kerajaan Daud dalam pemulihannya.

Renungkan: Ketika Anda memerintah kehidupan Anda sendiri atau memerintah orang lain, biarlah Allah yang menjadi pemerintah Anda!

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)