2 Raja-Raja 7 (MAD2T*Pagi*14 Jan*Tahun 2)

2 Raja-raja 7

Penjelasan Singkat
Kelimpahan di Samaria

Isi Pasal
Teror dari TUHAN atas orang Aram.

Garis Besar
7:1 Elisa menubuatkan kelimpahan yang luar biasa di Samaria.
7:3 Empat orang kusta, menempuh resiko pergi ke perkemahan orang Aram, membawa kabar baik dari kepergian mereka.
7:12 Raja, mendengar dari orang-orang suruhan bahwa kabar itu benar, menjarah perkemahan orang Aram.
7:17 Perwira yang tidak percaya pada nubuat itu, mengawasi di pintu gerbang, mati terinjak-injak.

Tafsiran:
Iman sejati seseorang akan teruji saat melewati masalah berat. Yaitu, apakah ia akan tetap setia kepada Tuhan atau akan kehilangan iman bahkan menghujat-Nya.

Raja Yoram sudah menerima banyak pertolongan Tuhan melalui hamba-Nya, Elisa. Pengalaman sewaktu diluputkan dari penghadangan musuh seharusnya membawa Yoram percaya pada pemeliharaan Tuhan. Rupanya, iman Yoram hanya sebatas penglihatan fisik saja sebab mata rohaninya tidak tercelik. Tatkala yang dilihatnya adalah pengepungan musuh sekeliling Samaria (ayat 24), bencana kelaparan di antara penduduk kota (ayat 25), dan hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri bangsanya (ayat 28-29), Yoram berbalik menghujat Allah (ayat 33) bahkan mengancam membunuh hamba-Nya (ayat 31).

Sikap Raja Yoram itu menunjukkan: Pertama, ia mengelak bertanggung jawab sebagai raja dengan cara mempersalahkan Elisa (ayat 31). Padahal seharusnya ia mengupayakan segala daya untuk menyelamatkan bangsanya. Kedua, ia mengakui bahwa malapetaka yang menimpa Samaria berasal dari Tuhan. Akan tetapi, Yoram tidak mau mencari Dia untuk bertobat dan memohon pertolongan-Nya (ayat ##C 2 Raja 6:35). Sikap yang serupa juga ditunjukkan oleh seorang perwira ajudan raja. Ia menyepelekan nubuat Elisa bahkan menghujat Tuhan (ayat 7:1-2). Itu sebabnya, ia hanya akan menyaksikan pertolongan Tuhan tanpa dapat menikmatinya. Berbeda dengan Yoram, Elisa tidak menggantungkan imannya pada penglihatan fisiknya melainkan percaya pada pemeliharaan Allah. Itulah sebabnya, Allah menyingkapkan pertolongan apa yang akan dilakukan-Nya bagi umat-Nya.

Iman sejati tidak bergantung pada keadaan melainkan percaya pada janji firman Tuhan. Jadi, semakin berat masalah hidup menimpa, semakin anak-anak Tuhan mendekat kepada-Nya sehingga tidak menanggalkan iman ataupun berbalik mengkhianati-Nya.

Tekadku: Musibah boleh datang menerpa silih berganti, tetapi aku akan tetap percaya pada pemeliharaan Tuhan.

Elisa menubuatkan pemulihan ekonomi yang akan terjadi bagi bangsa Israel. Bencana kelaparan yang terjadi dan mahalnya harga barang-barang kebutuhan hidup yang disebabkan oleh pengepungan tentara Aram akan segera berakhir oleh karena mukjizat Allah akan segera terjadi.

Setelah berdiskusi, empat orang kusta yang hampir putus asa dengan keadaan mereka dan dengan situasi yang terjadi, kemudian nekad memasuki perkemahan tentara Aram (2 Raja-Raja 7:3-4). Walaupun ada risiko mati, setidaknya di situ masih ada kemungkinan untuk mendapatkan makanan, ketimbang tetap berada di depan pintu gerbang atau di dalam kota. Namun, apa yang mereka temui di lokasi sangat mengherankan. Tidak ada orang sama sekali! Bukan hanya itu. Makanan dan minuman tentara musuh sangat banyak tersedia di sana. Bahkan ada juga emas, perak, dan pakaian! Dengan segera mereka menggasak apa yang mereka temukan, lalu menyembunyikannya (2 Raja-Raja 7:8).

Meski demikian, rasa kebangsaan dan tanggung jawab membuat mereka merasa bersalah bila menikmati semua itu hanya sendirian saja. Maka mereka melaporkan hasil temuan mereka kepada raja (2 Raja-Raja 7:9-11). Raja, yang dibangunkan pada malam itu hanya mencoba merasionalisasi apa yang terjadi berdasarkan sudut pandangnya (2 Raja-Raja 7:12). Setelah dilakukan pengecekan (2 Raja-Raja 7:13-15), seluruh penduduk kota kemudian menjarah lokasi perkemahan tentara Aram (2 Raja-Raja 7:16). Mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya Allah saja yang mengakibatkan semuanya terjadi (2 Raja-Raja 7:6-7). Maka apa yang dinubuatkan oleh Elisa sebelumnya menjadi kenyataan. Harga bahan pokok jadi merosot (2 Raja-Raja 7:18). Lalu bagaimana dengan perwira ajudan raja yang sebelumnya meragukan perkataan Elisa? Terjadi juga bahwa ia melihat, tetapi tidak akan menikmatinya karena ia mati terinjak-injak di pintu gerbang (2 Raja-Raja 7:17-20). Memang bodohlah orang yang tidak meyakini firman Tuhan.

Keseluruhan kisah mengajar kita bahwa dalam berbagai situasi, Allah sanggup melindungi umat-Nya, meskipun kadang-kadang Ia datang pada saat terakhir untuk mengajar kita beriman penuh kepada-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

Nehemia 12 (MAD2T*Mlm*08 Maret*Tahun 2)

2 Tawarikh 5 (MAD2T*Pagi*10 Feb*Tahun 2)