2 Raja-Raja 2 (MAD2T*Mlm*11 Jan*Tahun 2)

2 Raja-raja 2

Penjelasan Singkat

Isi Pasal
Pengangkatan Elia. Iman Elisa. Rombongan nabi dan ketidakpercayaan mereka. Mukjizat Elisa.

Judul Perikop
Elia naik ke sorga (2:1-18)
Elisa menyehatkan air di Yerikho (2:19-22)
Anak-anak Betel mencemoohkan Elisa (2:23-25)

Tafsiran: Elia dikenal sebagai salah satu nabi besar dalam Perjanjian Lama. Banyak mukjizat yang dilakukannya mencengangkan bangsa Yahudi maupun non-Yahudi. Contohnya, mengalahkan ratusan nabi Baal di gunung Karmel. Selain itu, Elia merupakan orang ketiga yang tidak mengalami kematian jasmani, seperti Henokh dan Musa.

Setelah sekian lama melayani Allah, tibalah waktu bagi Elia pensiun dalam pelayanan di dunia (2 Raja-Raja 2:1). Isu kematian Elia telah diketahui oleh komunitas sekolah para nabi yang ada di Gilgal, Betel, dan Yerikho (2 Raja-Raja 2:3, 5). Mereka kasak-kusuk membicarakan kematian Elia. Kelihatannya Elia tidak ambil pusing persoalan itu. Ia dengan tenang melakukan perjalanan jauh, dari Gilgal menuju sungai Yordan. Dalam perjalanan tersebut, ia ditemani oleh muridnya, Elisa.

Bukan Elia tidak gembira ditemani oleh muridnya, tetapi ia tidak mau menyusahkan Elisa. Ada tiga kali Elia berupaya mencegah niat Elisa dengan kalimat "Baiklah tinggal di sini...." Tiga kali pula Elisa bersumpah akan menemani gurunya, "Demi Tuhan yang hidup...." (2 Raja-Raja 2:2-6). Apa yang membuat Elisa begitu gigihnya menemani sang guru? Ia menyadari ada kemungkinan besar dirinya dipilih Allah menggantikan gurunya. Untuk itu, ia memerlukan kuasa Allah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai nabi Allah. Tidak heran apabila Elisa meminta dua bagian kuasa Allah dari Elia (2 Raja-Raja 2:9). Bagi Elia, permintaan Elisa mustahil. Artinya, Allah yang berhak memberikan hal itu dan bukan dirinya. Itu sebabnya Elia mengajukan syarat yang mustahil juga. Dengan syarat seperti itu, Elia menyerahkan kedaulatan sepenuhnya kepada Allah. Jika itu kehendak Allah, maka Elisa dapat melihat gurunya terangkat ke sorga (2 Raja-Raja 2:10). Akhirnya, Elisa mendapatkan apa yang dimintanya, yaitu jubah Elia (2 Raja-Raja 2:11-14). Jubah Elia merupakan simbol otoritas dan kehadiran kuasa Allah. Dengan jubah gurunya, Elisa memulai tugas kenabian sebagai orang yang dipenuhi kuasa Allah.

Tiada pelayanan yang lebih berpengaruh besar membawa perubahan selain pelayanan yang disertai oleh urapan dan kuasa Allah.

Sejak mendapat jubah Elia, Elisa secara sah menjadi pengganti nabi Elia. Hal pertama yang ingin dilakukan adalah pergi ke gunung Karmel. Ada apa di Karmel? Apa yang dicarinya di sana? Penulis Alkitab tidak memberikan penjelasan apapun tentang alasan Elisa ke gunung Karmel. Mungkin Elisa ingin melakukan ziarah ke gunung Karmel, tempat di mana nabi Elia mempertunjukkan kepada seluruh bangsa bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan Mahakuasa. Sebab itu, Elisa memulai perjalanan ziarahnya dari kota Yerikho menuju gunung Karmel.

Di awal pelayanannya, Elisa diperhadapkan pada dua persoalan. Pertama, pencemaran air di wilayah Yerikho. Pencemaran ini mengakibatkan tingkat kematian atau keguguran bayi sangat tinggi di kota tersebut (2 Raja-Raja 2:19). Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab utama air tercemar. Persoalan ini telah berlangsung lama. Harapan mereka hanya tertuju pada Elisa. Inilah tantangan awal dalam pelayanannya. Penanganan Elisa sangat sederhana, yaitu dengan garam (2 Raja-Raja 2:20). Dengan kuasa Allah yang menyertainya, Elisa mendoakan garam tersebut dan melemparkannya ke mata air kota Yerikho (2 Raja-Raja 2:21). Dalam sekejap, air tercemar berubah menjadi air bersih yang menyehatkan. Sejak saat itu, tidak pernah terjadi keguguran atau kematian bayi yang disebabkan oleh air tercemar (2 Raja-Raja 2:22).

Kedua, penghinaan oleh sekelompok pemuda di Betel. Betel adalah pusat penyembahan berhala. Di kota tersebut, nabi Allah sering ditolak, dicemooh, dan dihina oleh penduduk di sana. Saat Elisa tiba di sana, sekelompok anak muda Betel menghina Elisa sangat kasar. Pertama, mereka menghina cacat bawaan Elisa yang berkepala botak. Kedua, mereka mengejek Elisa mengapa ia tidak ikut menyusul Elia ke "surga" (2 Raja-Raja 2:23). Hinaan itu membuat Elisa menyumpahi anak-anak muda tersebut (2 Raja-Raja 2:24a). Lewat kutukan Elisa, Allah membinasakan empat puluh dua anak muda tersebut (2 Raja-Raja 2:24b).

Saat pelayanan kita diejek dan dihina oleh orang lain, ingatlah bahwa Allah akan datang membela kita.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 27 (MAD2T*Pagi*06 Feb*Tahun 2)