2 Raja-Raja 18 (MAD2T*Mlm*19 Jan*Tahun 2)
2 Raja-raja 18
Penjelasan Singkat
Penghujatan Juru minuman agung
Isi Pasal
Pemerintahan dan kebangunan Hizkia atas Yehuda. Kemenangan atas bangsa Filistin. Penyerangan oleh Sanherib. Penghinaan oleh Rab-shekeh.
Judul Perikop
Hizkia, raja Yehuda (18:1-12)
Yerusalem dikepung oleh Sanherib (18:13-37)
Tafsiran: Kalau seseorang ingin ditolong oleh orang lain, setidaknya orang itu memiliki keyakinan bahwa yang akan menolong mampu melakukannya. Diperlukan kerjasama dan tindakan yang berkesinambungan dari kedua pihak. Biasanya, yang ditolong dengan kerelaan dan kesadaran menaati syarat-syarat dari pihak yang menolong.
Hizkia merupakan contoh raja yang tidak melupakan pelbagai tindakan Allah di masa lalu bagi bangsa Yehuda dan campur tangan-Nya di masa kini (2 Raja-Raja 18:1-8). Pengakuan Hizkia akan kehadiran dan kedaulatan TUHAN dinyatakan secara jelas. Dia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, yaitu menghancurkan semua tempat dan peralatan yang digunakan untuk penyembahan berhala; percaya dan berpaut kepada TUHAN; tidak menyimpang mengikuti-Nya dan berpegang pada hukum Taurat Musa. Bahkan Hizkia memberontak kepada raja Asyur dan tidak takluk lagi kepadanya. Hizkia menggantungkan imannya hanya kepada TUHAN, bukan kepada kekuatannya sendiri. Sebagai balasannya, TUHAN menyertainya kemana pun ia pergi berperang (2 Raja-Raja 18:7). Berbeda dengan Hosea (2 Raja-Raja 18:9-12).
Allah menghendaki ketaatan yang sungguh-sungguh dalam segala hal. Dengan demikian, kehendak dan karya Allah dapat dinyatakan dalam kehidupan orang itu. TUHAN bukan tidak mampu menolong Israel, tetapi mereka sendiri telah menolak-Nya dengan cara mencari jalan sendiri dan hidup menurut keinginan hati sendiri.
Tidak sedikit orang percaya berdoa memohon penyertaan TUHAN dan keberuntungan dalam setiap usahanya. Tetapi, doa mereka tidak disertai dengan tindakan iman kepercayaan kepada TUHAN. Belum lagi ditambah mereka tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Hal ini tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Kalau ingin memperoleh yang terbaik dari TUHAN, tidak cukup berdoa saja. Kita juga harus menyatakannya dalam ketaatan dan kepercayaan, dengan cara berpegang pada segala perintah-Nya. Apakah kita siap untuk taat sepenuhnya? (TT)
Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri seringkali menganggap remeh orang lain bahkan merendahkan kuasa Tuhan. Tanpa disadarinya, ia sedang melawan Tuhan.
Sanherib, raja Asyur yang sedang berjaya dengan pasukannya menaklukkan dunia pada waktu itu adalah orang demikian. Melalui wakilnya, juru minuman agung dari Lakhis, raja Asyur menekan Hizkia agar menyerah kepada Asyur. Juru minuman agung itu dengan pongahnya menyatakan bahwa Asyur tak terkalahkan. Ia menghina dan merendahkan Mesir yang menjadi andalan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Yehuda (ayat 21). Ia meremehkan kekuatan pasukan Yehuda (ayat 23-24). Ia bahkan menghujat TUHAN, Allah Israel dengan mengatakan bahwa TUHAN tidak berdaya melawan para dewa orang Asyur (ayat 30-35).
Apa tindakan yang tepat menghadapi orang yang sombong seperti itu? Hizkia mula-mula bertindak kurang beriman, yaitu dengan membayar upeti kepada raja Asyur (ayat 14-16). Akan tetapi, kemudian Hizkia sadar bahwa ia harus bersandar kepada Tuhan. Itu sebabnya, ia memerintahkan agar rakyat jangan menjawab sepatah kata pun terhadap ejekan dan hujatan dari juru minuman agung dari Lakhis itu (ayat 36). Tujuannya supaya rakyat jangan terpengaruh atas bujukan dan tipu daya yang akan membuat mereka meragukan Allah mereka, Allah Israel.
Menghadapi sikap sombong dan takabur orang-orang jahat, kita perlu mengandalkan hikmat Tuhan. Seperti Hizkia, kita tidak perlu menyerang balik kata-kata jahat dan hujat mereka. Serahkan pada Tuhan dalam doa karena Tuhanlah yang memiliki hak membalas (Rm. 12:19). Lawanlah kata-kata hujat dengan firman Tuhan. Maksudnya, jangan biarkan kata-kata jahat itu mempengaruhi Anda. Sebaliknya, jadikan firman-Nya pedoman yang pasti dan jaminan yang teguh untuk tetap hidup setia melayani Tuhan.
Camkan: Satu-satunya cara menangkal tipu daya dan hujat Iblis adalah berdoa sesuai firman!
Comments
Post a Comment