1 Tawarikh 16 (MAD2T*Mlm*31 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 16

Penjelasan Singkat
Nyanyian puji-pujian Daud/ Mazmur ucapan syukur Daud

Isi Pasal
Perayaan dan nyanyian puji-pujian Daud. Tabut Allah di Yerusalem.

Judul Perikop
Nyanyian puji-pujian Daud (16:7-36)
Orang-orang yang ditunjuk untuk beberapa tugas ibadah (16:37-43)

Tafsiran: Pelayanan yang dilakukan dengan motivasi yang benar dan sesuai cara yang dikehendaki Allah pasti berhasil! Ini adalah komentar yang tepat bila menyaksikan keberhasilan Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke ibu kota Israel pada perikop kemarin.

Oleh karena itu, respons Daud dan segenap umat adalah pujian penyembahan serta ucapan syukur yang diwujudkan dalam bentuk ritual sesuai Taurat, yaitu persembahan kurban bakaran dan kurban keselamatan. Lalu diikuti dengan pemberkatan bagi seluruh bangsa. Sebagai lambang keberkatan tadi sekeping roti, sekerat daging, dan sepotong kue kismis dibagikan kepada setiap orang! Artinya setiap umat boleh ikut berbagi sukacita karena Tuhan berkenan kepada mereka.

Dengan hadirnya tabut Allah, maka diselenggarakan berbagai macam pelayanan yang erat berkaitan dengannya. Kita harus mengerti bahwa catatan ayat 2 yang mengatakan Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan, bukan berarti Daud mengambil alih tugas dan hak imam. Catatan ini hendak menunjukkan bahwa Daud, sebagai raja mewakili umat, ikut serta dalam ritual tersebut yang pasti dilayani secara langsung oleh para imam.

Melayani Tuhan ternyata bukan asal melayani! Setiap orang harus melayani sesuai dengan panggilan dan tugasnya. Dari suku Lewi pun masih lagi dibagi dalam berbagai tugas khusus sesuai dengan puaknya. Ternyata dari berbagai puak tadi masih juga di bagi lagi sesuai dengan bagian-bagian yang harus mereka layani. Ada pembagian tugas dan tempat secara khusus. Kalau jenis dan bidang pelayanan tidak sesuai dengan karunia masing-masing, pasti akan timbul berbagai macam sungutan dan ketidakpuasan (band. 1Kor. 12:14-21; 1Ptr. 4:10; Flp. 2:14).

Renungkan: Apakah sebagai umat Allah, kita sudah ikut melayani? Alangkah indahnya kalau kita semua melayani sesuai talenta kita dan dengan sukacita !

Allah hadir. Sesudah menegaskan pengkhususan tugas penyelenggaraan ibadah hanya kepada orang Lewi, Daud sendiri memimpin arak-arakan dan puji-pujian tersebut lalu memberikan berkat. Kini kita membaca mazmur yang ditujukan kepada Yahwe yang isinya jelas didasarkan atas Mazmur 105, 95, dan 106. Secara samar terlihat kesatuan fungsi raja dan imam bahkan juga nabi yang akan digenapi secara sempurna oleh Yesus Kristus.

Mazmur Daud ini mengajar kita beberapa prinsip penting dalam ibadah yang menyenangkan hati Tuhan. Kala beribadah, memang kita bersyukur, berdoa, bernyanyi, dan bermazmur sebagaimana diungkapkan dalam panggilan untuk beribadah (ayat 8-13). Tetapi, inti dari ibadah adalah keyakinan bahwa Allah ada dan hadir dan berkenan didapati oleh mereka yang mencari dan meninggikan Dia.

Allah adalah Allah perjanjian yang setia kepada janji-janji-Nya. Tema utama mazmur ini adalah penggenapan janji Allah menjadikan Israel umat-Nya, memberi mereka tanah perjanjian, membuat mereka suatu umat yang di dalam dirinya tanda-tanda kehadiran Allah terbaca dengan jelas (ayat 14-27). Kedatangan tabut perjanjian adalah salah satu penggenapan puncak dari janji Allah. Adalah kewajiban umat Allah untuk tidak melupakan hal tersebut. Mengingat-ingat kesetiaan Allah dan penggenapan janji-janji-Nya adalah inti dari penyembahan.

Ibadah yang benar akan melahirkan semangat kesaksian. Umat yang menyembah Tuhan dan menyadari bahwa kemuliaan Allah tidak terbatas akan terdorong oleh kerinduan untuk mengajak segenap bangsa, bahasa, dan ciptaan untuk mengakui kemuliaan Allah itu (ayat 28-34).

Renungkan: Kita seringkali gagal menyembah Tuhan dengan benar dan bersaksi bagi-Nya. Namun, Ia hadir dan akan mengerjakan maksud-maksud-Nya sampai kita sungguh menjadi penyembah dan saksi bagi-Nya.

Ibadah berkesinambungan. Telah kita renungkan beberapa hari ini kesemarakan ibadah. Musik, puji-pujian, tari-tarian, makan bersama, persekutuan, bermazmur mengingat-ingat kesetiaan Allah pada janji-janji-Nya adalah unsur-unsur penting yang bersama-sama membuat ibadah menjadi semacam pengalaman puncak dalam kehidupan. Tetapi, kita tahu bahwa hidup tidak terus-menerus pesta. Hidup lebih banyak terdiri dari pengalaman-pengalaman datar ketika orang menjalankan kegiatan dan kewajiban sehari-harinya dengan teratur. Ibadah pun demikian. Kesukaan berjumpa Allah tidak selamanya terungkapkan dalam pengalaman pesta rohani. Daud menyadari bahwa yang lebih penting dari pengalaman puncak tersebut adalah mengatur agar penyelenggaraan ibadah berjalan dengan teratur tiap hari.

Daud membuat beberapa ketentuan yang menempatkan petugas-petugas khusus. Di antaranya ia menetapkan para penjaga pintu (ayat 38), para pelayan kurban bakaran (ayat 39-40), dan para pelayan yang memimpin dalam puji-pujian bagi Tuhan. Tentunya ibadah waktu itu melibatkan lebih banyak lagi kegiatan dan unsur, namun disebutnya ketiga hal ini menunjukkan bahwa hal-hal tersebut sangat vital bagi kelangsungan ibadah tiap hari waktu itu. Para penjaga gerbang berfungsi ganda, menjaga keamanan dan kemurnian ibadah. Para pelayan kurban memastikan bahwa kegiatan pusat ibadah bukan saja berjalan dengan sinambung, tetapi juga dengan benar. Para pemandu puji-pujian memberi kerangka sehingga umat boleh mengembangkan penyembahan mereka.

Ayat penutup bagian ini penting untuk kita renungkan. Setelah selesai ibadah dan mengatur agar ibadah berlangsung, Daud dan seluruh umat pulang ke rumah mereka masing-masing. Gerak yang terjadi adalah dari rumah ke Rumah Allah kembali ke rumah masing-masing. Itulah hakikat ibadah yang sejati. Ibadah kepada Allah tidak dapat dipisahkan dari kenyataan hidup sehari-hari. Kita hanya dapat menyembah Allah dengan benar bila penyembahan itu datang dari dan bermuara kembali kepada hubungan-hubungan sehari-hari kita.

Renungkan: Kedalaman dan keluasan mutu ibadah kita kepada Allah berhubungan langsung dengan kedalaman dan keluasan hubungan-hubungan kita sehari-hari.

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)

1 Tawarikh 7 (MAD2T*Pagi*27 Jan*Tahun 2)