1 Tawarikh 11 (MAD2T*Pagi*29 Jan*Tahun 2)
1 Tawarikh 11
Penjelasan Singkat
Daud menjadi raja Israel
Isi Pasal
Daud menjadi Raja Israel. Daftar pahlawan-pahlawannya.
Judul Perikop
Daud menjadi raja atas Israel (11:1-3)
Daud merebut Yerusalem dan menetap di sana (11:4-9)
Pahlawan-pahlawan Daud (11:10-47)
Tafsiran: Allah, Rakyat, Raja. Ada berbagai sistem pemerintahan dalam dunia ini: sistem teokrasi, monarki, dll. Masing-masing teori melihat dirinya paling benar dan baik, namun praktiknya tak satu pun yang sempurna. Sistem teokrasi sering diperalat oleh sistem monarki karena banyak raja tidak saja menganggap dirinya utusan Allah, malah cenderung menganggap dirinya adalah jelmaan allah.
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menegaskan senada bahwa bagaimanapun sistem yang dipakai, prinsip yang harus dihayati adalah kekuasaan berasal dari Allah dan penguasa selalu harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Pilihan Allah tidak boleh dilihat sekadar pembenaran bagi kekuasaan, tetapi juga sebagai tuntutan untuk bertindak benar. Pilihan Allah juga tidak begitu saja meminta dukungan bulat dan keterlibatan rakyat, tetapi justru membangkitkan persatuan. Di dalam pimpinan Allah, terjadilah hubungan saling dukung dan saling cek antara nabi, rakyat dan raja, karena, demi, dan untuk Allah.
Prinsip-prinsip ini tampil dengan indah dalam bagian ini. Sebenarnya sejak akhir masa kepemimpinan Saul, Daud sudah berperanan sebagai pemimpin. Tetapi, baru sesudah sekitar 20 tahun sejak ia diurapi Samuel, pengokohan datang dari inisiatif rakyat sendiri. Daud adalah raja karena keputusan Allah yang datang dalam firman-Nya (ayat 2). Itu sebabnya rakyat Israel seluruhnya mengaku Daud sebagai saudaranya (ayat 1), dan pemilihan Allah itu telah terbukti dalam kenyataan kemampuan Daud memimpin menjadi raja-gembala (ayat 2). Pengokohan dari rakyat lalu diikuti oleh kemenangan Daud menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota.
Renungkan: Hakikat kepemimpinan bukanlah pemusatan kuasa, tetapi pembagian kuasa dari Allah melalui umat kepada pemimpin, agar pemimpin menjadi gembala dari Allah untuk umat-Nya.
Adakah hamba Tuhan yang sukses dalam pelayanan tanpa dukungan orang lain? Bahkan Tuhan Yesus selama masa pelayanan-Nya di Palestina menerima dukungan dari beberapa wanita untuk kebutuhan hidup-Nya dan para murid-Nya (Luk. 8:1-3).
Perikop ini memperlihatkan banyak orang yang berperan di balik kesuksesan Daud sebagai raja. Mereka adalah hamba-hamba Tuhan sama seperti Daud. Melalui merekalah Tuhan memberikan kemenangan besar (ayat 14). Mereka menjadi pendukung Daud yang setia, bahkan yang rela berkurban demi raja mereka. Daud memelihara relasi yang dekat dan timbal balik dengan para pendukungnya. Mereka setia mendukung Daud, Daud menghargai kesetiaan mereka dan lebih bertanggung jawab lagi dalam tugas menggembalakan umat Tuhan.
Satu kisah yang mengharukan dicatat di sini. Tiga kepala pasukan Daud dengan berani menerobos perkemahan pasukan musuh untuk mengambilkan air minum bagi Daud dari perigi di Betlehem. Betlehem sebagai kota kelahiran Daud, pasti menimbulkan nostalgia baginya. Respons Daud membuktikan kepeduliannya atas anak buahnya. Dengan tidak meminum air pemberian itu, sebaliknya mempersembahkannya kepada Tuhan, Daud menyatakan penghargaannya yang besar kepada ketiga anak buahnya itu. Apa yang mereka lakukan bagi Daud karena kecintaan mereka terhadap dia, kini Daud peruntukkan bagi Tuhan. Seakan-akan kata-kata Yesus diwujud nyatakan lewat peristiwa ini, "Apa yang kamu lakukan kepada salah seorang yang kecil ini, kamu lakukan untuk Aku" (Mat. 25:40).
Baik Daud maupun para pendukungnya, melakukan pelayanan karena hati yang mengasihi Tuhan sehingga mereka pun saling mengasihi. Kiranya pelayanan kita pun juga memiliki motivasi serupa. Apalagi kasih Kristus sudah nyata dalam hidup kita. Mari kita dukung para pemimpin kita dengan dukungan yang tulus, yang lahir dari kasih Ilahi.
Comments
Post a Comment