1 Raja-Raja 9 (MAD2T*Pagi*04Jan*Tahun 2)

1 Raja-raja 9

Penjelasan Singkat
Perjanjian TUHAN dengan Salomo

Isi Pasal
TUHAN menampakkan diri kepada Salomo. Perjanjian dibuat. Kemakmuran Salomo.

Judul Perikop
TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya (9:1-9)
Beberapa usaha raja Salomo (9:10-28)

Tafsiran: Betapa bahagianya jika apa yang kita inginkan dapat terwujud. Mau punya rumah, terwujud. Ingin punya pasangan hidup yang sesuai impian, dikabulkan. Singkatnya, apapun yang diinginkan dapat dimiliki.

Salomo memperoleh apa yang dimintanya dari Tuhan (1 Raja-Raja 9:3; lihat 1Raj. 8:22-53). Ini memperlihatkan bahwa Allah menerima apa yang telah dia lakukan bagi Allah. Allah merespons permohonannya dengan membuat nama-Nya tinggal di rumah yang didirikan Salomo itu, sampai selama-lamanya. Di dalam doanya, Salomo meminta agar mata Allah terbuka terhadap rumah itu (1 Raja-Raja 9:1Raj. 8:29), tetapi jawaban Allah melampaui apa yang diminta Salomo. Karena bukan hanya mata-Nya, hati-Nya pun akan ada di rumah itu sepanjang masa.

Selain itu, Allah akan terus memberkati Salomo sehingga anak cucunya akan terus menduduki takhta Israel bila ia setia mengikuti Allah, sama seperti Daud, ayahnya (1 Raja-Raja 9:4-5). Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa Daud yang dipakai sebagai patokan? Bukankah kisah hidup Daud tidak pernah bisa dilepaskan dari kisah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan suami Batsyeba, yaitu Uria? Itu benar. Namun kita juga harus mengingat bahwa Daud bertobat dari dosanya.

Di samping janji, ada peringatan Allah bagi Salomo bila ia dan anak-anaknya tidak setia lagi kepada Allah Israel: bangsa Israel akan diusir dari tanah itu, rumah ibadat itu akan ditinggalkan Allah, dan Israel sendiri akan menjadi bahan cemoohan (1 Raja-Raja 9:7-9). Peringatan ini diberikan tentu bukan tanpa alasan, karena Allah mengenal mereka. Memang kemudian terbukti, Salomo dan keturunannya justru melakukan perbuatan yang sudah diperingatkan Allah sebelumnya agar tidak dilakukan.

Peringatan ini mirip dengan peringatan yang ada di Ulangan 28:37-45 (bdk. Im. 26:14-25; Yos. 23:16). Peringatan ini memperlihatkan kepada kita bahwa orang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati pun perlu terus menerus mempertahankan iman dalam ketaatan. Karena jika tidak, orang akan mudah jatuh ke dalam pencobaan.

Semua keberhasilan yang kita raih tidak pantas menjadi kebanggaan pribadi saja. Keberhasilan apapun yang kita raih bukan karena usaha kita semata. Mengapa demikian? Ada orang lain di sekitar kita yang berperan baik sedikit maupun banyak untuk keberhasilan kita. Dan jangan lupa, Tuhan berperan di balik kesuksesan kita. Jadi apa yang harus kita lakukan?

Salomo sukses. Kesuksesan itu dicatat sejak pasal 4-8, dilanjutkan lagi dengan pasal 10. Kesuksesan Salomo dicapai karena Tuhan yang mengaruniakan berkat hikmat (pasal 3-4), mengaruniakan pekerja yang handal (ayat 7:13-51), bahkan pekerja rodi yang "gratis" (ayat 5:13-18; 9:15-22), mengaruniakan teman-teman dari penjuru dunia untuk menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan "Rumah Tuhan" (ayat 5:1-12). Hal ini menunjukkan bahwa Salomo sukses karena Tuhan serta karena orang "besar" (=orang yang hebat, berkuasa) dan orang "kecil" (=orang yang tidak penting) di sekelilingnya. Sayang sekali justru di sini Salomo mulai gagal! Ia lupa bahwa Hiram adalah seorang teman dekat yang setia dan sudah menolongnya dalam pembangunan "Rumah Tuhan". Ia tidak menghargai jasa Hiram sepantasnya. Tidak heran Hiram kecewa kepada Salomo (ayat 9:10-14). Kegagalan ini dicatat oleh penulis kitab Raja-raja di tengah-tengah keberhasilan dan kegemilangan Salomo sebagai suatu peringatan bagi pembaca. Kegagalan Salomo ini jika tidak segera disadari akan berakibat buruk, yaitu bukan hanya ia akan kehilangan teman dan orang-orang yang mengasihinya, tetapi juga ia akan kehilangan kepekaan hikmatnya bahwa semua keberhasilannya itu adalah berkat Tuhan.

Jika kita sedang mengalami keberhasilan dalam usaha, pelayanan, keluarga, dan dalam banyak hal lainnya, jangan lupa untuk mensyukurinya. Jangan lupa berterima kasih kepada orang-orang yang berperan di balik keberhasilan kita.

Camkanlah: Lupa berkat adalah awal dari lupa teman dan lupa saluran berkat. Pada akhirnya kita lupa kepada Tuhan sang pemberi berkat!

Comments

Popular posts from this blog

2 Tawarikh 23 (MAD2T*Pagi*19 Feb*Tahun 2)

Nehemia 12 (MAD2T*Mlm*08 Maret*Tahun 2)

2 Raja-Raja 25 (MAD2T*Pagi*23 Jan*Tahun 2)